JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Calon jamaah haji Kota Semarang tahun 2020/1441H patut berbangga. Sebab untuk haji tahun 2020 pemerintah kota Semarang menggratiskan biaya transportasi keberangkatan jamaah dari Kota Semarang ke pemondokan Donohudan Boyolali dan bandara Adi Soemarno Solo. Begitupun sebaliknya saat kepulangan.
Hal itu disampaikan Wakil Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, saat sosialisasi keberangkatan calon jamaah haji Pemkot Semarang tahun 2020 di halaman Balaikota, Sabtu (1/2/2020).
“Alhamdulilah pemerintah kota sudah menyiapkan anggaran untuk membantu biaya transportasi calon jamaah haji dari Semarang ke pemondokan di Donohudan Boyolali hingga bandara di Solo pulang pergi. Sehingga calon jamaah tidak perlu lagi membayar seperti dulu,” kata Ita, sapaan akrabnya mewakili Walikota Semarang Hendrar Prihadi, di depan calon jamaah yang hadir.
Tidak hanya itu. Menurut Ita, pemerintah Kota juga menyiapkan souvenir gratis berupa shal/slayer untuk identitas setiap jamaah asal Semarang supaya mudah dikenali selama perjalanan hingga beribadah di tanah suci. Selain itu juga memberikan buku panduan haji dan umroh gratis karangan ulama besar Kyai Soleh Darat yang sudah diterjemahkan.
“Semua itu hasil perjuangan pak Walikota yang disetujui DPRD untuk melayani calon jamaah supaya lebih nyaman lagi dalam beribadah. Sehingga bapak-ibu tinggal naik bus dan duduk saat berangkat ke Donohudan sambil menikmati konsumsi dan minuman yang disediakan gratis di bus,”tambah Ita.
Dulu, menurut Ita, semua biaya itu dibayar sendiri oleh jamaah. Sehingga dulu selalu ada istilah iuran gotong royong. Yaitu iuran tambahan selain biaya pokok haji, untuk biaya transportasi dan konsumsi keberangkatan dan kepulangan dari Semarang ke Donohudan.
Karena itu Ita berpesan kepada calon jamaah haji untuk mendoakan Kota Semarang saat di tanah suci supaya kedepan semakin baik dalam membangun dan melayani umat.
Menurut Ita, tahun 2020 ada 1.921 calon jamaah haji asal kota Lunpia. Mereka akan berangkat dua kloter mulai awal Juni dan puncaknya di akhir Juli. Untuk biaya sekitar Rp 35.235.602 per jamaah. Namun kepastian biaya menunggu keputusan presiden.
Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Heru Pratama dari maskapai Garuda Indonesia Semarang menjelaskan, untuk penerbangan jamaah haji tahun 2020 pemerintah menunjuk empat maskapai. Yaitu Garuda Indonesia, Saudi Airline, Citylink, dan Flynas, maskapai anak usaha Saudi Airline.
Untuk penerbangan ada 2 kloter yaitu pertengahan dan akhir Juli. Jamaah asal Semarang terbang dari bandara Adi Soemarmo Solo. Gelombang pertama turun di Madinah gelombang kedua turun di Jedah. Dengan waktu kurang lebih 13 jam 5 menit.
Untuk para jamaah, Garuda akan membagikan tiga tas. Yaitu koper besar dengan berat isi 32 Kg untuk membawa pakaian, perlengkapan ibadah, obat-obatan, alat potong kuku, gunting dll. Tas jinjing sedang kapasitas isi 7 Kg untuk membawa pakain ganti di Donohudan, sabun mandi, shampo saset dll. Lalu tas kecil kalung untuk membawa dokumen penting, power bank, surat surat, buku manasik dan uang secukupnya. Untuk koper besar dikumpulkan H-2 kepada rombongan untuk diambil pihak Garuda dan proses bagasi.
“Jadi jamaah naik pesawat hanya membawa dua tas, yaitu tas jinjing dan tas kecil cangklong. Untuk koper akan ketemu di tanah suci saat mendarat,”jelas Heru Pratama.
Untuk kebutuhan komunikasi, jamaah juga dihimbau membawa hanphone dan power bank dengan kapasitas 10 ribu. Jamaah juga tidak perlu khawatir dengan membawa persediaan air minum. Sebab di pesawat juga disiapkan minuman kemasan yang bisa diisi ulang.
“Untuk uang sangu jamaah hanya diijinkan membawa uang cash masksimal 100 juta. Untuk air zam zam jamaah juga tidak perlu ngumpet ngumpet membawa sendiri karena saat jamaah masih di tanah suci, air zam zam sudah dikirim ke tanah air,”imbuhnya. (jan)