Perkembangan teknologi mengubah tugas guru dari pengajar yang bertugas menyampaikan materi pelajaran menjadi fasilitator yang memberikan kemudahan dalam belajar. Perkembangan teknologi yang semakin cepat memunculkan pertanyaan terhadap tugas guru sebagai pengajar, masihkah guru diperlukan mengajar di depan kelas seorang diri, menuliskan materi di papan tulis kemudian menugaskan siswa untuk menyalinnya, dan sebagainya. Untuk itu, guru harus senantiasa mengembangkan potensinya secara profesional sesuai dengan perkembangan teknologi saat ini sehingga tugas guru sebagai pengajar masih tetap diperlukan.
Menurut Barnawi (2012) penggunaan teknologi di sekolah merupakan hal yang harus dilakukan oleh guru. Guru dapat memanfaatkan teknologi sebagai media pembelajaran. Teknologi ini dapat memudahkan guru dalam menggambarkan atau mengilustrasikan materi yang sedang dipelajari. Hal tersebut akan memperjelas antara teori dengan praktik sehingga siswa mampu melihat secara nyata. Selain itu, guru juga dapat menggunakan media pembelajaran yang berhubungan dengan teknologi untuk memperluas dan memperdalam pengetahuan untuk dirinya dan juga siswa.
Perkembangan teknologi yang semakin cepat tersebut saat ini dilandasi oleh perkembangan matematika di berbagai bidang. Matematika merupakan salah satu bidang studi yang mendukung perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Sundayana, 2013). Matematika perlu diberikan kepada semua siswa mulai dari SD untuk membekali siswa dengan kemampuan berpikir yang logis dan kritis. Sebagai seorang pendidik, guru harus dapat meningkatkan kemampuannya dalam menguasai teknologi sehingga mampu memberikan pelajaran matematika yang sesuai dengan kebutuhan saat ini.
Berdasarkan observasi yang dilakukan di kelas III SDN 1 Bondo Bangsri Jepara, kemampuan siswa menentukan letak bilangan pada garis bilangan masih rendah. Kurangnya pemanfaatan media pembelajaran dapat menjadi salah satu faktor rendahnya pemahaman siswa terhadap mata pelajaran matematika. Guru harus mampu menciptakan pembelajaran matematika yang efektif dan efisien dengan menanamkan konsep pada siswa agar siswa mampu memahami dan mengingat materi dalam jangka waktu yang lama sehingga hasil belajarnya pun meningkat dan tidak terjadi miskonsepsi terhadap materi yang dipelajari.
Media pembelajaran perlu dikembangkan dengan memanfaatkan teknologi yang didukung dengan ketersediaan fasilitas yang ada di sekolah. Media pembelajaran dalam bentuk video merupakan salah satu alternatif yang tepat. Menurut Munir (2015), salah satu kelebihan dari video yakni dapat memperkaya penyajian atau penjelasan secara efektif dan efisien. Media yang dipilih dalam pengembangan ini adalah media pembelajaran animasi Powtoon karena Powtoon lebih banyak menyediakan animasi daripada aplikasi lainnya. Animasi tersebut juga dapat diatur dengan mudah sesuai dengan keinginan penggunanya sehingga mudah digunakan untuk memberikan suatu ilustrasi yang berkaitan dengan materi yang akan disajikan.
Pengembangan media pembelajaran animasi Powtoon dikemas dengan konten yang berisi suatu ilustrasi terkait materi menentukan letak bilangan pada garis bilangan. Konten tersebut disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dari proses pembelajaran dengan menggunakan media animasi ini berbentuk video.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran animasi Powtoon dengan menggunakan model 4-D dapat membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar yang berasal dari dalam diri siswa tersebut. Adanya motivasi belajar pada siswa menjadikan siswa tersebut lebih bersemangat dalam belajar sehingga hasil belajar matematika materi menentukan letak bilangan pada garis bilangan kelas III SDN 1 Bondo Bangsri Jepara yang diperoleh dapat optimal.
BAMBANG SUPRIYONO,S.Pd.SD.
SD Negeri 1 Bondo Bangsri Jepara