JATENGPOS.CO.ID, KARANGANYAR – Pemkab Karanganyar menempatkan persoalan pengentasan kemiskinan menjadi isu utama dan strategis dalam pembangunan Kabupaten Karanganyar tahun 2025. Pasalnya, target angka kemiskinan 8,45 persen harus dirancang sejak dini agar tahun 2025 hal itu dapat dicapai.
Pj Sekda Karanganyar Zulfikar Hadidh menjelaskan, kemiskinan di wilayah Karanganyar tahun 2023 mencapai 9,79 persen. Angka ini, menurut dia, meleset dari target 8,52 persen. Ia menegaskan butuh program yang tepat, agar tahun 2025 kemiskinan Karanganyar dapat ditekan memenuhi target.
“Ditargetkan, kemiskinan di Karanganyar 8,45 persen dan tahun 2026 pada level 8,03 persen. Untuk itulah kita mengundang stakeholder dalam forum konsultasi publik rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah tahun 2025 ini, kita minta sumbang sih pemikirannya,” jelasnya, Senin (29/1).
Ia berpandangan, pengentasan kemiskinan harus selaras peningkatan pertumbuhan ekonomi. Upayanya difokuskan pada pertanian berkelanjutan, penguatan pertumbuhan usaha mikro dengan kelembagaan dan kemudahan modal usaha.
Lalu peningkatan kompetensi tenaga kerja, optimalisasi penanganan kemiskinan ekstrem, peningkatan daya saing pariwisata lokal dan sebagainya. “Tiap upaya ini disinkronisasi dengan pemangku program dan stakeholder lainnya,” ujarnya.
Disamping mengentaskan kemiskinan, terdapat lima prioritas arah kebijakan tahun 2025. Yakni pemerataan infrastruktur untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, peningkatan kualitas lingkungan hidup, SDM berdaya saing, tata kelola pemerintahan berbasis digital serta penguatan fiskal daerah dan peningkatan kualitas pembangunan kawasan pedesaan dan kewilayahan. (yas).