Peni Ngesti Nugraha Ajak Tim Pendamping Keluarga Kejar Nihil Stunting

ATASI STUNTING: Ketua tim penggerak PKK (TP PKK) Hj Peni Ngesti Nugraha menyampaikan sambutan dalam acara optimalisasi peran Tim Pendamping Keluarga (TPK) dan Penyuluh KB menurunkan kasus stunting di Pendapa Rumah Dinas Bupati Semarang Jalan Ahmad Yani Ungaran, Rabu (18/9/2024) siang. FOTO:MUIZ/JATENGPOS

JATENGPOS.CO.ID, UNGARAN– Sebanyak 150 kader Tim Pendamping Keluarga (TPK) dan Penyuluh KB mengikuti acara optimalisasi peran TPK menurunkan kasus stunting yang digelar Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan KB (DP3AKB) di Pendapa Rumah Dinas Bupati Semarang di Ungaran , Rabu (18/9/2024) siang.

Ketua tim penggerak PKK (TP PKK) Hj Peni Ngesti Nugraha yang hadir pada acara itu menegaskan penanganan kasus stunting atau gizi buruk membutuhkan dukungan semua pihak. Termasuk diantaranya para anggota TPK. Penurunan kasus stunting di Kabupaten Semarang ditekankan cukup signifikan.

Saat ini berada di peringkat nomor dua terendah di Jawa Tengah setelah Kota Semarang.

“Ayo Kita salip dan wujudkan zero stunting di Kabupaten Semarang,” ujarnya.

iklan
Baca juga:  Kampanye Baru Dimulai, Sudirman Said Sudah Difitnah?

Menurutnya, TPK dan Penyuluh KB Kabupaten Semarang memperkuat perannya melalui pelatihan dan sosialisasi intensif untuk memastikan setiap keluarga mendapat pendampingan yang tepat.

“Dengan kolaborasi yang solid, kita yakin dapat mencapai target penurunan stunting di Kabupaten Semarang. Semoga dengan langkah ini, generasi kita tumbuh sehat, kuat, dan berkualitas,” tandasnya.

Acara optimalisasi peran TPK turunkan stunting dibuka oleh Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan dr Kusworo Yulianto mewakili Bupati Semarang H Ngesti Nugraha.

“TPK diharapkan dapat mengoptimalkan perannya dalam melakukan pendampingan kepada sasaran yakni calon pengantin, ibu hamil, ibu nifas dan bayi dibawah lima tahun,” kata Bupati dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kusworo.

Baca juga:  Gula Semut Organik Khas Cilacap Go International

Panitia pelaksana kegiatan, Kabid Pengendalian Penduduk DP3AKB , Ganti Sumiyati melaporkan ada 2.433 kader TPK yang siap melakukan fungsi pendampingan di 19 kecamatan.

Diberitakan sebelumnya, komitmen Pemerintah Kabupaten Semarang untuk menuntaskan kasus stunting atau gizi buruk diupayakan dengan menetapkan sebanyak 64 desa sebagai kampung keluarga berkualitas (KB).

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pemberdayaan Perlindungan Perempuan, Anak, dan KB (DP3AKB) Kabupaten Semarang, Dwi Saiful Noor Hidayat menjelaskan, penetapan Kampung KB bertujuan untuk meningkatkan peran serta masyarakat, sebagai upaya penguatan institusi keluarga, untuk percepatan penurunan kasus stunting. Sampai Mei 2024, telah ada 124 kampung KB di Kabupaten Semarang.

“Targetnya semua desa/kelurahan yang berjumlah 235 menjadi kampung KB,” terangnya, saat launching 64 kampung keluarga berkualitas (KB), di Pendapa Rumah Dinas Bupati Semarang, Senin (27/5/2024) lalu.

Baca juga:  Gelar Senam Sehat dan Memasak, Mak Ganjar Sebut Warga Sangat Antusias

Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Tengah, Eka Sulistia Ediningsih yang hadir dalam kegiatan, menyampaikan apresiasi atas komitmen Pemkab Semarang dalam memperkuat pembangunan keluarga berkualitas, melalui penetapan Kampung KB.

“Saya titip pesan kepada para pengelola kampung KB, untuk membuat rumah data kependudukan yang valid. Kami siap memberikan pembekalan tentang mekanisme operasionalnya,” ujarnya. (muz)

iklan