Peningkatan Pembelajaran Menulis Deskripsi Dengan Pendekatan Kontekstual

Oleh: Edy Sriyanto, M.Pd Guru Bahasa Indonesia SMAN 3 Wonogiri

Kenyataan di lapangan masih banyak siswa yang memiliki minat menulis sangat rendah. Ini disebabkan pandangan siswa bahwa menulis suatu keterampilan berbahasa yang sulit dan melelahkan. Dalam proses pembelajaran peranan yang sangat penting dipegang oleh  guru. Sebagai tenaga profesional harus memiliki sejumlah kemampuan mengaplikasikan berbagai teori belajar dalam pembelajaran, kemampuan memilih dan menerapkan metode/pendekatan pembelajaran yang efektif, kemampuan melibatkan peserta didik berpartisipasi aktif serta mampu menciptakan suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan bagi peserta didik guna menunjang tercapainya tujuan pendidikan.

Pelaksanaan pembelajaran menulis di SMA Negeri 3 Wonogiri, Salah satu kegiatan pembelajaran yang mendukung siswa agar lebih aktif dan menguasai kompetensi secara utuh adalah keterampilan menulis deskripsi dengan pendekatan kontekstual. Deskriptif bersifat mengajak para pembaca bersama-sama menikmati, merasakan, memahami dengan sebaik-baiknya beberapa objek (sasaran, maksud), adegan, kegiatan (aktivitas), orang (pribadi, oknum), atau suasana hati (mood) yang telah dialami penulis. Melalui tulisan deskriptif, penulis bermaksud menjelaskan, menerangkan, dan menarik minat serta perhatian orang lain atau para pembaca (Tarigan, 1993:50).

Pembelajaran kontekstual ini adalah pembelajaran yang  berawal dari dunia nyata yang dibawa ke dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. Menurut Yamin (2008:152) bahwa pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) merupakan suatu proses pengajaran yang bertujuan untuk membantu para peserta didik memahami materi pelajaran yang sedang mereka pelajari dengan menghubungkan pokok materi pelajaran dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari; seperti membuat hubungan yang bermakna (making meaningful connections), melakukan pekerjaan yang berarti (doing significant), melakukan pembelajaran yang diatur sendiri (self regulated learning), bekerja sama (collaborating), serta berpikir kritis dan kreatif (critical and creative thinking).

Hal ini sangatlah sesuai dengan pengajaran  menulis deskripsi yang harus mengungkapkan dengan bahasa tulis terhadap sesuatu hal dengan jelas. Untuk itu kontribusi pendekatan kontekstual ini terhadap pembelajaran menulis deskripsi di SMA Negeri 3 Wonogiri sangatlah berarti bagi para peserta didik. Sebab poin-poin yang dijelaskan di atas sudah menciptakan pemikiran (mind set) bagi peserta didik untuk berpikir kritis. Selain itu guru juga harus mencari dan menyediakan buku-buku yang digunakan untuk melengkapi teori-teori menulis yang berkaitan dengan karangan deskripsi. Dengan demikian, guru akan menambah wawasan dan pengetahuan sehingga mampu dalam membimbing para siswa untuk memiliki kompetensi pembelajaran menulis karangan deskripsi.

Dalam proses pembelajaran menulis deskripsi, interaktif antara guru dan siswa merupakan syarat utama untuk mencapai tujuan. Hal ini dilakukan bukan hanya dalam penyampaian materi saja tetapi harus mengarah pada pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang diberikan oleh guru sehingga terlihat sikap pada diri siswa untuk memahami dan berusaha mengerti materi menulis deskripsi. Dengan demikian, secara tidak langsung siswa telah secara aktif ikut mendekatkan diri dengan karya keterampilan menulis untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan tentang menulis deskripsi sehingga memunculkan sikap menghargai hasil kegiatan keterampilan menulis dalam kehidupan siswa.

Pelaksanaan pembelajaran menulis deskripsi diarahkan pada pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Penggunaan metode pada saat pembelajaran harus  variatif agar menumbuhkan motivasi siswa untuk lebih memahami tentang keterampilan menulis dengan meningkatkan sarana dan prasarana dari sekolah.

Dalam pembelajaran keterampilan menulis deskripsi yang baik, perencanaan sangat diperlukan supaya pembelajaran dapat berjalan dengan lancar dan akan menghasilkan anak didik yang memiliki kompetensi menulis yang tinggi. Dengan demikian, perencanaan pembelajaran yang telah dipersiapkan harus dapat dilaksanakan sepenuhnya.  Pembelajaran menulis deskripsi bertujuan agar siswa mampu mengembangkan daya inisiatif dan kreativitas, imaginasi, dan memanfaatkan untuk mengembangkan kepribadian, dapat memperluas wawasan kehidupan dengan meningkatkan pengetahuan.

Adanya pembelajaran dengan pendekatan kontekstual dilaksanakan dengan sebaik mungkin di SMA Negeri 3 Wonogiri supaya siswa merasa senang dalam mengikuti pembelajaran sehingga meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi, serta mendorong peserta didik memiliki keberanian dalam mengungkapkan ide atau gagasan yang dituangkan ke dalam bentuk tulisan, dengan harapan siswa dapat mengembangkan kreativitas, imaginasi, serta inisiatifnya dalam menuangkan ide/gagasannya tersebut.

Oleh:

Edy Sriyanto, M.Pd

Guru Bahasa Indonesia

SMAN 3 Wonogiri