JATENGPOS.CO.ID, DEMAK – Pengemis, gelandangan dan orang terlantar (PGOT) merupakan penyakit sosial dan penyakit masyarakat yang dinilai kerap dijumpai di jalan dan sudut kota, termasuk di kota Wali Demak. Masalah ini sebenarnya cukup pelik dan komplek, sehingga untuk penanganannya adalah menjadi tanggung jawab semua pihak. Tidak jarang ada pengamen atau gelandangan yang meresahkan masyarakat, di beberapa tempat tak jarang ditemukan pengamen atau peminta-minta yang memaksa warga untuk memberikan uangnya dan ini tentu saja sangat meresahkan dan menimbulkan ketakutan bagi masyarakat.
“Dalam pelaksanaan kegiatan razia PGOT, harus dilakukan secara bersama antar lintas sektoral (Polri, Satpol PP dan Dinsos PPPA), kemudian yang bersangkutan harus ditangani secara baik dan benar. Dengan pembinaan dan rehabilitasi oleh dinas terkait yang diberi tanggung jawab dan bukan hanya dibuang di wilayah lain,” jelas Plt Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial pada Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Demak Titik Budiyanti,SH,MH kepada wartawan kemarin.
Pihaknya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk selalu bersinergi dalam penanganan PGOT di wilayah Kabupaten Demak,sehingga tidak meresahkan masyarakat.
Menurut Titik, penanganan PGOT di Kabupaten Demak sendiri melibatkan banyak pihak, diantaranya adalah Bidang Rehabilitasi Sosial pada Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Demak. Untuk pelaksanaan Penjangkauan Razia PGOT, mereka kemarin melakukannya di wilayah Kecamatan Wonosalam Kabupaten Demak atau tepatnya di sekitaran Traffic Light Trengguli, Depan SMP 1 dan Perempatan Jagoloyo serta di sekitaran Makam Kadilangu.
Kegiatan tersebut dilakukan bersama Satpol PP, Polsek Demak Kota, Koramil Demak Kota, Dinas Perhubungan yang kemudian dibagi menjadi dua Tim. Tim pertama adalah Dinas Perhubungan dan Bidang Rehabsos menuju ke arah Barat yakni mulai Traffic Light Depan SMP 1 ke timur sampai Traffic Light perempatan Botorejo, sedangkan Tim dua terdiri dari Satpol PP dan Polsek Demak dari arah Timur mulai Traffic Light Trengguli ke arah Barat sampai sekitaran makam Kadilangu. Dari operasi tersebut, petugas mengamankan 10 orang yang terdiri dari dua perempuan dan delapan laki Laki.
“Kerjasama dan koordinasi mudah dikatakan sulit dilaksanakan tetapi dalam kegiatan Penjangkauan Razia PGOT ini dapat dilaksanakan kerjasama dan koordinasi dengan baik dan diaharapkan dapat berlanjut,” jelas Titik.(*)