
JATENGPOS.CO.ID, SALATIGA – Penjabat (Pj) Wali Kota Salatiga, Yasip Khasani menegaskan pentingnya tata kelola kolaboratif di dalam lingkungan Pemerintah Kota Salatiga. Dimana sikap saling mawas diri dalam melihat lingkungan dari berbagai sisi dan saling meningatkan.
“Kita harus melakukan tata kelola kolaboratif artinya kita saling mawas diri dan melihat lingkungan kita, baik sisi kanan kiri atas bawah, saling mengingatkan. Kalau ada yang kurang benar, atau kurang bagus maka bisa segera ditingkatkan,” ujar Yasip usai menyerahkan penghargaan dan sertifikat tanah kepada Pemerintah Kota Salatiga pada apel luar biasa di halaman Pemkot Salatiga, Senin (05/02).
Yasip juga mengajak aparatur sipil negara untuk saling memberi masukan positif kepada yang bersangkutan agar bisa meningkatkan dari sisi yang lain.” Seluruh komponen dan unsur yang ada harus saling peduli satu sama lain untuk mencapai satu tujuan pembangunan di Salatiga. Kita harus tetap rendah diri dan waspada dan terus meningkatkan kualitas pelayanan mewujudkan pembangunan di Salatiga maju, demokratis dan nyaman,” imbuhnya.
Yasip mengakui bahwa perolehan peringkat Kota Toleran bagi Kota Salatiga menurun dari sebelumnya. Menurutnya, hal tersebut membutuhkan kerja sama yang baik dari semua pihak, minimal apabila ada masalah atau kejadian bisa langsung dicari solusi terbaiknya.
“Peringkat Kota tertoleran Salatiga turun dari nomor 2 ke nomor 3, namun turun itu bukan berarti nilainya turun, tetapi Kota Salatiga nilainya naik. Artinya secara kualitas kita naik tetapi daerah lain juga naik signifikan, tetapi selisih nilainya sedikit. Saya berharap apabila ada permasalahan dan isu-isu intoleran di masyarakat untuk segera di klarifikasi, sehingga tidak berkembang liar di masyarakat,” tandasnya.
Yasip juga mengucapkan terima kasih kepada jajaran Kantor Pertanahan (BPN) Kota Salatiga atas upaya bersama dalam pengamanan aset. “ Selanjutnya tugas Pemerintah Kota Salatiga untuk menjaga dan mengelola dengan baik sehingga aset ini dapat bermanfaat untuk masyarakat Kota Salatiga,” pungkasnya. (deb)