JATENGPOS.CO.ID, SINGAPURA – Menteri Pariwisata Arief Yahya tidak pernah berhenti menyuarakan (Nusa Tenggara Barat) NTB sudah pulih. Kali ini pernyataan tersebut disampaikan Menpar dalam acara ITB Asia 2018 NTB Bangkit di Singapura, Kamis (18/10).
Dihadapan Duta Besar Indonesia untuk Singapura, Ngurah Swajaya, para petinggi eselon 1 dan 2 Kemenpar, para tamu undangan lainnya, juga ratusan buyers dan pelaku industri travel, Menpar menegaskan jika tidak semua sektor pariwisata terkena dampak gempa.
“Saya harus memberikan apresiasi kepada seluruh stakeholder pariwisata dan pihak yang terkait. Karena mereka bersama-sama dalam pemulihan-pemulihan Nusa Tenggara Barat. Silahkan datanh ke NTB, kini NTB sudah bangkit,” paparnya.
Menteri asal Banyuwangi ini juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan berdoa untuk NTB. Sebab, doa-doa itu membuat NTB semakin kuat. Juga menumbuhkan kepercayaan diri untuk menghadapi permasalahan yang terjadi.
“Tidak bisa dipungkiri jika bencana tersebut berdampak cukup besar terhadap pariwisata Indonesia. Kami kehilangan sekitar 100.000 Namun NTB kini sudah bangkit, dan sudah bisa didatangi wisatawan,” jelasnya.
Namun, NTB recovery langsung dilakukan di NTB. Dan dalam beberapa bulan setelah bencana itu, aktivitas pariwisata berangsur normal. Bahkan wisatawan mancanegara mulai kembali berdatangan.
Menpar Arief Yahya menegaskan jika tidak semua wilayah NTB terdampak gempa.
“Masih ada banyak destinasi pariwisata di wilayah Lombok tidak terdampak langsung oleh gempa. Sebagian besar berlokasi di daerah Lombok Selatan. Seperti Mandalika, Sekotong, Tete Bahu, dan Mataram,” paparnya.
Khusus Mandalika, sebagai bagian dari 10 Bali Baru, konstruksi dan pembangunan destinasi pariwisata masih terus dilakukan sampai saat ini.
Menpar bahkan berani menjamin jika Lombok, termasuk wilayah sekitarnya seperti Bali, aman bagi wisatawan. Hal ini sudah dibuktikan dengan digelarnya event Annual Meeting IMF-World Bank Group di Bali, 12-14 October lalu. Event ini berlangsung sukses. Bahkan, mendapat pujian.
Meski demikian, Menpar menegaskan jika ada tahapan yang dilakukan. Tahap pertama adalah fokus pada evakuasi dan rehabilitasi masyarakat saat kejadian berlangsung. “Salah satunya dengan memberikan trauma healing. Hal ini juga dilakukan komunitas lokal dan industri, dan ini sudah dilakukan dengan sukses dan lancar,” katanya.
Saat ini, Kemenpar dan pihak terkait juga sudah melaksanakan rekonstruksi destinasi. Penguatan kembali unsur 3A (atraksi, akses, dan amenitas) pun dilakukan. Caranya, berkolaborasi dengan kementerian lain dan stakeholders.
“Setelah itu, kami mengkondisikan promosi bagi area yang tidak terkena gempa. Kita perlihatkan jika aktivitas pariwisata sudah di-recovery dan kembali normal. Strategi promosi pun dilakukan. Meliputi Branding, Advertising, dan Selling. Semua dilakukan di dalam maupun luar negeri,” terangnya.
Event ITB Asia di Singapura ini juga menjadi bagian dari komitmen Kementerian Pariwisata untuk merecovery pariwisata NTB.
“Kita bergabung, berkolaborasi dengan industri pariwisata dari NTB. Kita sediakan produk wisata yang siap dijual dan aman. Event ini juga spesial. Karena, tidak hanya mengenalkan NTB aman buat pariwisata. Tetapi juga mengajak kita semua agar lebih mengenal NTB,” katanya.
Selain itu, Menpar menilai Singapura sebagai tuan rumah ITB Asia juga punya peran penting bagi pariwisata Indonesia.
“Indonesia dan Singapura adalah tetangga yang sangat dekat, baik secara geografis maupun sejarah. Saking dekatnya, banyak pilihan transportasi yang bisa dipilih. Termasuk direct flight, juga transportasi laut,” tuturnya.