JATENGPOS.CO.ID. SEMARANG– Ketua Persatuan Penyandang Difabel Indonesia (PPDI) Jawa Tengah Sugeng Widodo mengingatkan agar terjadi pemenuhan hak terhadap penyandang disabilitas yang terpenting adalah aksesibilitas, bukan hanya sekedar radar kasihan.
“Aksesibilitas adalah kemudahan yang disediakan untuk penyandang disabillitas guna mewujudkan kesamaan kesempatan. Sementara kesempatan adalah keadaan yang memungkinkan penyandang disabilitas mengembangkan potensi dalam segala aspek penyelenggaraan negara dan masyarakat,”katanya dalam diskusi tematik Reboan tim pemenangan Sudirman Said-Ida Fauziyah pada Rabu (28/3).
Dia menjelaskan bahwa sebenarnya penyandang disabilitas punya keinginan besar untuk terlibat dalam kehidupan di tengah masyarakat. Tetapi hanya sedikit yang mampu memenuhi keinginan tersebut karena masalah aksesibilitas.
Menurut Sugeng, pelaksanaan dan pemenuhan hak disabilitas menurutnya harus berasaskan penghormatan terhadap martabat kemanusiaan, keragaman manusia, aksesbilitas, perlakuan khusus serta perlindungan lebih.
Hal lain yang dibutuhkan, kata Sugeng, adalah peluang usaha dan pemberdayaan disablitas. Dia mendesak pemerintah mengoptimalkan UU Nomor 8 Tahun 2016 tentang Keterlibatan Disabilitas di Dunia Usaha.
Terkait dengan hal itu, dia mengharapkan pemprov memberikan perhatian yang lebih guna menyiapkan masa depan para penyandang disabilitas agar mempunyai keterampilan yang bermanfaat serta dapat hidup mandiri.
Sementara, Ratna salah satu peserta diskusi menuturkan bahwa selama ini sejumlah kendala masih menjadi persoalan bagi para disabilitas di Jateng. Salah satu yang dikhawatirkan, kata Ratna adalah persoalan aksesibiltas dan pemberian setengah hati dari perusahaan tempat disabilitas bekerja.
“Persoalan aksesibilitas, meja, kemudian kantin, posisi ecek-ecek di perusahaan dan memberi setengah hati, belum lagi kalau dilakukan pelatihan ada asal-asalan dan cenderung tidak partisipatif,”ujarnya.
Atas kondisi tersebut, Ratna berharap jika pasangan calon Sudirman Said-Ida Fauziyah terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernur, dapat memperhatikan hak disabilitas dengan baik.
“Kami mengharapkan adanya pelibatan disabilitas di semua sektor pembangunan, karena pelibatan disabilitas penting di semua sektor pembangunan,”katanya.
Hadir dalam diskusi tersebut Ronny Hudiprakoso dari Pusat Kajian Disabilitas TAGO Jawa Tengah, DPD Gerkatin, DPD Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI), DPD Ikatan Tuna Netra Muslim Indonesia, Kondosrsium Disabilitas Jateng, Komunitas Sahabat Difabel dan sejumlah elemen kemasyarakatan lainnya. (udi/muz)