JATENGPOS.CO.ID, PEKALONGAN – Petugas gabungan Pemkot Pekalongan menggelar sidak di enam pasar tradisional di Kota Pekalongan. Sidak ini untuk mengantisipasi penggunaan bahan-bahan berbahaya pada makanan yang dijual di pasar Banjarsari, Pasar Kraton, Pasar Podosugih, Pasar Grogolan, Pasar Poncol, dan Pasar Banyurip. Dari setiap pasar, petugas mengambil sampel makanan segar maupun sayuran. Sampel itu diuji menggunakan test kit khusus.
Sedikitnya ada 30 sampel, antara lain terdiri dari mie, bakso, daging, ikan, tahu dan tempe, beberapa sayuran, sosis, nuget, dan sebagainya. Hasil pengujian sementara, petugas tak menemukan kandungan bahan-bahan berbahaya seperti formalin, organofosfat, dan pestisida pada makanan-makanan yang diperjual belikan. “Ada 30 sampel yang kita periksa, kita belum menemukan yang terindikasi mengandung formalin, organofosfat atau pestisida,” terang petugas dari Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja, dan Kesehatan Olahraga Dinkes, dr Ike Ani Windiastuti.
Pengujian metode kualitatif menggunakan test kit khusus yang hasilnya bisa diketahui dalam waktu cepat.Bahan-bahan seperti formalin sangat berbahaya jika dicampurkan ke dalam makanan. Dari beberapa uji lab sebelumnya, biasanya formalin terdapat pada bahan makanan seperti mie basah. “Formalin ini sangat berbahaya bagi tubuh. Efeknya bisa menyebabkan kanker. Juga iritasi pada saluran pencernaan,” tutur dr Ike.
Sedangkan Kepala Seksi Konsumsi dan Keamanan Pangan Dinas Pertanian dan Pangan, Karmani, menjelaskan bahwa tim SKPT secara rutin melakukan pemeriksaan terhadap produk-produk makanan segar maupun sayuran di pasar tradisional. “Kita ambil sampelnya dan akan kita uji. Hasilnya sebagai bahan rujukan kita untuk pembinaan ke pedagang. Kalau ada temuan, akan kita beritahukan ke pedagang supaya jadi peringatan. Memang mereka cuma dapat dari penyedia stoknya. Tetapi paling tidak memberi gambaran dan informasi ke pedagang tentang bahan berbahaya pada makanan,” jelasnya. (way/dik)