JATENGPOS.CO.ID, UNGARAN– Calon Bupati Pertahana Semarang, H Ngesti Nugraha menaruh perhatian besar sekaligus kepedulian terhadap masa depan para generasi penerus kejayaan bangsa Indonesia.
Pada setiap kesempatan menghadiri undangan dalam kapasitas sebagai tokoh masyarakat Kabupaten Semarang ia selalu mewanti-wanti para orang tua untuk menjaga putra-putrinya.
Terutama dari berbagai dampak pesatnya perkembangan era teknologi digital, yang semakin hari semakin rentan memberikan pengaruh bagi siapa pun yang telah memanfaatkannya.
Hal ini sering dilakukannya pada saat menghadiri berbagai acara keagamaan seperti pengajian, shalawatan acara-acara budaya maupun kegiatan sosial kemasyarakatan lainnya.
Seperti saat Ngesti Nugraha menghadiri dua agenda pagelaran seni dan budaya, di dua tempat yang berbeda, pada hari yang sama, Minggu (27/10/2024) malam.
Masing-masing di lingkungan Kupang Kidul, Kelurahan Kupang Kidul, Kecamatan Ambarawa dan lingkungan Piyoto, Kelurahan/ Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang.
Saat menghadiri acara menyambut peringatan Hari Sumpah Pemuda oleh Karang Taruna (Katar) Pendowo, lingkungan RW 08 Kelurahan Kupang, Ambarawa Ngesti mengapresiasi para pemuda dan remaja setempat.
Sebab, Katar Pendowo lingkungan RW 08 Kelurahan Kupang, Kecamatan Ambarawa yang terus membudayakan para remaja dengan berbagai kegiatan yang positif di masyarakat.
Selain nguri-uri keragaman seni budaya lokal, melalui pagelaran Kesenian Rayonan, Karang Taruna Pendowo juga menebar kebaikan dengan membagikan santunan untuk anak yatim piatu di lingkungannya.
“Tentunya ini menjadi kegiatan positif bagi remaja dan para pemuda yang bisa ditiru oleh karang taruna lainnya, yang ada di Kabupaten Semarang ini,” kata Ngesti Nugraha.
Kegiatan Karang Taruna Pendowo yang sangat positif ini, lanjutnya, agar terus dirawat dan dikembangkan. Sehingga para remaja di lingkungan Kupang Kidul tidak terjerumus dalam kenakalan remaja.
Seperti tawuran antar kelompok remaja, trek-trekan atau balap liar di jalan raya hingga penyalahgunaan narkoba dan tindakan yang meresahkan masyarakat lainnya.
Hal lain yang harus diwaspadai, masih kata Ngesti, adalah dampak negatif dari penggunaan teknologi digital. Pada akhirnya banyak anak- anak bahkan orang tua yang kemudian terjerat judi online.
“Maka saya titip kepada para orang tua agar mengawasi, dampingi dan bimbing anak- anak kita agar tidak terjerumus pada kenakalan remaja dan dampak negatif pemanfaatan teknologi di era digital ini,” tegasnya.
Demikian pula saat menyapa warga di lingkungan Piyoto, dapa pagelaran wayang kulit merti dusun setempat Kelurahan Bandungan, Ngesti Nugraha juga mewanti-wanti para orang tua untuk tidak lengah.
Khususnya dalam mendidik dan mengawasi putra-putrinya, agar menjadi generasi emas yang bermanfaat bagi bangsa dan negara, juga bagi kedua orang tuannya.
Para generasi penerus ini harus kita selamatkan dari berbagai hal yang negatif dan cenderung merugikan.
“Jangan sampai bapak ibu sekalian menyesal di akhir atau setelah segala sesuatunya terjadi,” tandas Ngesti Nugraha. (muz)