JATENGPOS.CO.ID, BOYOLALI – Sejumlah wilayah di Boyolali mengalami krisis ari bersih. Masalah klasik ini selalu muncul setiap tahun saat musim kemarau tiba.
Untuk membantu meringankan beban masyarakat tersebut, DPC Partai Demokrat Boyolali melakukan bakti sosial droping air bersih, Senin (6/9/2021).
Droping air bersih diberikan kepada warga di tiga kecamatan, yakti Kecamatan Tamansari, Selo dan Wonosegoro.
Ketua DPC Partai Demokrat Boyolali, Dwi Purwanto, mengatakan bakti sosial droping air bersih ini dilaksanakan dalam rangka mneyambut HUT ke-20 Partai Demokrat, pada 9 September 2021 mendatang.
“Droping air bersih ini kami laksanakan di tiga kecamatan di wilayah Boyolali, yaitu di Kecamatan Tamansari, Kecamatan Selo dan Kecamatan Wonosegoro. Masing-masing 10 tangki,” kata Dwi Purwanto, disela-sela droping air bersih di Desa Lanjaran, Kecamatan Tamansari.
Dwi Purwanto mengatakan, dropping air bersih dilakukan karena saat ini sudah masuk musim kemarau. Beberapa daerah mengalami kekurangan air bersih. Diharapkan bantuan ini bisa memberikan manfaat bagi warga.
Jika masih kurang maka bantuan air bersih ini akan ditambah lagi. Bantuan air bersih diberikan kepada daerah-daerah yang memang sangat membutuhkan, karena mengalami kekeringan akibat musim kemarau ini.
“Kami memang memilih daerah yang kekurangan air. Maka kita kondisional, kalau kurang akan kami tambah lagi,” terangnya.
Tak hanya droping air bersih, dalam menyambut dua dekade Partai Demokrat ini, DPC Partai Demokrat juga akan melaksanakan bakti sosial pembagian paket sembako. Kegiatan pembagian paket sembako kepada warga kurang mampu, akan digelar di kantor DPC Partai Demokrat Boyolali.
“Kami juga akan mengadakan pembagian sembako pada 8 September nanti. Dilanjutkan sorenya mengadakan tirakatan untuk HUT Demokrat pada 9 September,” katanya.
Sementara itu salah seorang warga, Priyanto, mengucapkan terima kasih atas bantuan air bersih ini. Di wilayah desanya memang setiap musim kemarau mengalami kekurangan bersih.
Sumber air yang ada, tidak mampu mencukupi kebutuhan penduduk. Sehingga warga terpaksa harus membeli dari truk-truk tangki penyedia air bersih pihak swasta.
“Disini, harga air bersih Rp 130.000 per tangki, kapasitas 8.000 liter,” kata Priyanto, warga Dukuh Pulerejo, Desa Lanjaran. (aji/bis/rit)