JATENGPOS.CO.ID, Banjarnegara –Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, Jawa Tengah, terus mengintensifkan distribusi air bersih ke wilayah kekeringan menyusul masih tingginya permintaan dari masyarakat yang membutuhkan bantuan.
“Permintaan dari masyarakat terkait bantuan air bersih ke wilayah terdampak kekeringan masih cukup tinggi hingga saat ini, bahkan wilayah yang mengalami kekeringan terus meluas,” kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Banjarnegara, Arief Rahman di Banjarnegara, Jumat.
Dia menjelaskan, hingga saat ini ada 30 desa dari 10 kecamatan yang terdampak kekeringan dan mengalami krisis air bersih.
Sepuluh kecamatan tersebut antara lain, Madukara, Banjarnegara, Pagedongan, Bawang, Punggelan, Purwanegara, Susukan, Wanadadi, Purwareja Klampok, dan Mandiraja.
“Sejak awal penanganan hingga saat ini kami telah menyalurkan 726 tanki atau setara dengan 3.630.000 liter air bersih,” katanya.
Dia mengakui pada saat ini hujan dengan intensitas ringan yang bersifat lokal sudah mulai mengguyur sebagian wilayah di Banjarnegara.
“Daerah Utara Banjarnegara sudah mulai turun hujan namun intensitasnya masih ringan dan durasinya masih pendek, karena itu turunnya hujan belum memberikan pengaruh signifikan terhadap kejadian kekeringan di wilayah setempat,” katanya.
Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan bahwa Kabupaten Banjarnegara, mulai memasuki musim pancaroba atau peralihan dari musim kemarau ke musim hujan.
Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara (BMKG Banjarnegara) Setyoajie Prayoedhi mengatakan beberapa hari terakhir sudah terdapat hujan ringan yang bersifat lokal.
Selain Banjarnegara, kata dia, kabupaten lain di sekitarnya seperti Banyumas dan Purbalingga juga mulai memasuki musim pancaroba.
Menurut dia, potensi hujan di Kabupaten Banjarnegara, Banyumas dan Purbalingga telah dinantikan oleh warga setempat menyusul kekeringan dan krisis air bersih yang terjadi di sejumlah wilayah. (fid/ant)