JATENGPOS.CO.ID, SOLO — PT Pertamina (Persero) berupaya mendorong pemulihan ratusan usaha mikro dan kecil yang ada di Soloraya di tengah lesunya kondisi perekonomian akibat hantaman COVID-19.
“Sejak 3 tahun terakhir, ada 245 usaha mikro dan kecil di Soloraya yang menjadi mitra binaan kami,” kata Unit Manager Communication, Relations, and Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina Pemasaran Regional Jawa Bagian Tengah Brasto Galih Nugroho melalui virtual yang diikuti dari Solo, Selasa.
Ia mengatakan beberapa daerah di Soloraya yang menjadi mitra binaan Pertamina, yakni dari Kota Solo, Kabupaten Boyolali, Karanganyar, dan Sukoharjo. Dari total mitra binaan tersebut Pertamina sudah menyalurkan pendanaan lebih dari Rp18 miliar.
Sedangkan untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY, tercatat dalam tiga tahun terakhir sudah ada sekitar 1.200 pelaku usaha mikro dan kecil yang menjadi mitra binaan Pertamina dengan total nilai pendanaan mencapai lebih dari Rp75 miliar.
Menurut dia, penyaluran program pendanaan usaha mikro dan kecil (PPUMK) tersebut merupakan bagian dari upaya stimulus dari Pertamina untuk membangkitkan perekonomian di era pandemi COVID-19.
“Program pendanaan usaha mikro dan kecil yang menjadi sasaran kami. Kalau sebelumnya dikenal dengan program kemitraan, sejak tahun 1993 sudah dilakukan oleh Pertamina. Sudah ada lebih dari 65.000 UMK yang sudah bergabung dengan total Rp3,9 triliun yang sudah disalurkan ke UMK, serta total sudah ada 1,040 juta kapita yang mendapat manfaat ekonomi langsung,” katanya.
Sementara itu, sejak bulan Januari-Juni 2021 pendanaan sebesar Rp2,7 miliar telah disalurkan kepada sebanyak 37 pengusaha, khususnya di provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Tidak hanya pendanaan usaha, Pertamina juga mengajak para mitra binaan untuk masuk ke dalam rantai bisnis melalui jenis usaha yang dijalankan atau dikenal dengan istilah “creating shared value” (CSV).
“Selain pendanaan, kami juga melakukan sejumlah program pembinaan kepada para mitra binaan yang terpilih. Kami memfokuskan mitra binaan untuk masuk ke dalam rantai bisnis Pertamina, harapannya agar dapat memperkuat kemandirian usaha yang dijalankan oleh penerima manfaat PPUMK,” katanya.
Dengan menjadikannya bagian dalam rantai bisnis, menurut dia perkembangan usaha mitra binaan dapat sejalan dengan perkembangan usaha dari Pertamina.
“Salah satu praktik terbaiknya yang sudah berjalan adalah program ‘pinky movement’ yang berjalan sejak tahun 2020. Di mana pengusaha toko retail skala kecil, pengusaha makanan, hingga peternakan ikut berperan dalam penggunaan produk brigthgas, sehingga mampu menekan penggunaan produk gas subsidi yang tidak tepat sasaran,” katanya. (fid/ant)