Pertamina Uji Komparasi BBM Diesel

Region Manager Retail Fuel Marketing MOR IV Jateng-DIY, Iin Febrian, bersama Tri Yuswidjayanto, Perwakilan LAPI ITB, Teddy Ruli, Presiden Direktur Sinar Jaya, melepas bus uji komparasi bahan bakar Dexlite, di Kantor PO Sinar Jaya Bus, Cibitung, Selasa (21/11). FOTO : ANING KARINDRA/JATENGPOS

JATENG.POS.CO.ID, CIBITUNG – PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region IV melakukan uji komparasi bahan bakar diesel, antara Dexlite dan BioSolar. Uji coba dilakukan dengan menggandeng PO Sinar Jaya Bus, ATPM Marcedes Benz Distribution Indonesia, dan Hino Motor Sales.Region Manager Retail Fuel Marketing MOR IV Jateng-DIY, Iin Febrian mengatakan, uji komparasi diterapkan dalam penggunaab 2 unit bus Sinar Jaya, Bus Mercedes Benz Double Decker, dan Hino RN, sejauh 20.000 Km, dengan rute Pulo Gebang – Pekalongan dan Cikarang – Pekalongan,” katanya, usai penandatanganan kerjasama di PO Sinar Jaya Bus Cikarang, Selasa (21/11).

Menurutnya, secara teknis akan digunakan Dexlite pads 10.000 Km pertama, dan 10.000 Km berikutnya menggunakan Solar. Dalam hal ini akan terlihat jelas perbedaannya.

Baca juga:  Pertamina Apresiasi Kepolisian Ungkap Praktek Penyalahgunaan Solar Bersubsidi di Jateng

“Dalam uji komparasi ini, Pertamina menggandeng LAPI ITB sebagai lembaga independent untuk mendampingi masa pengujian, khususnya pada tingkat Cost vs Efficiency-nya menggunakan Dexlite dan Solar,” ungkapnya.

Di saat yang sama, lanjutnya, Pertamina juga ingin memperlihatkan, sekaligus mengedukasi, baik kepada masyarakat, pengusaha kendaraan komersian yang tergabung dalam Aptrindo, serta Organda, terkait keunggulan bahan bakar Pertamina. Dalam hal ini, Pertamina memiliki bahan bakar dengan kualitas yang lebih baik dari BioSolar Subsidi yang telah sesuai dengan standar pabrikan mesin, karena mengandung Cetane Number 51, Sulfur Content Maximal 1200 ppm, serta mengandung Additif Detergency.

iklan

Sebagai informasi, sulfur pada mesin diesel menjadi musuh utama bagi kendaraan bermesin diesel, karena impact sulfur yang tinggi akan membuat mesin menjadi korosif. Akibatnya, terbentuk kerak dan penyumbatan di filter saluran bahan bakar, serta mempengaruhi kadar emisi gas buang.

Baca juga:  Dukung Akselerasi Digitalisasi Kesehatan, Leap Hadirkan Antares

“Dengan begitu, makin rendah sulfur akan lebih baik,” ujarnya.

Sedangkan additif detergency yang ada di Dexlite digunakan untuk membersihkan ruang bakar mesin diesel. Selain itu juga membersihkan kerak-kerak kotor akibat dari pembakaran mesin.

“Kalau untuk BioSolar, jumlah sulfur sebanyak 2500 ppm, dan tidak memiliki additif detergency,” terangnya.

Menurut Iin, dalam uji komparansi ini pihaknya sengaja menggandeng PO Sinar Jaya karena merupakan perusahaan angkutan yang terpercaya dengan armada-armada unggulannya yang jumlahnya mencapai 1.200 unit. Produk Dexlite bisa mendukung secara ekonomis bisnis transportasi, karena bisa memperpanjang umur mesin kendaraan.

“Nantinya, hasil uji coba juga akan kami perlihatkan dan umumkan setelah melewati 20.000 Km, atau kurang lebih dalam satu bulan berjalan. Dan kami akan sampaikan khususnya kepada para pengusaha Aptrindo dan Organda, dengan harapan para pengusaha angkutan komersil mau beralih kepada produk yang jauh lebih berkualitas,” tandasnya.(aln/mg8)

Baca juga:  Telkom Dorong Peningkatan Kualitas Pengalaman Pelanggan
iklan