JATENGPOS.CO.ID, SRAGEN – Sedikitnya 745 warga di Kabupaten Sragen mengidap penyakitHIV/AIDS. Bahkan 103 Diantaranya sudah meninggal dunia.
Hingga saat ini, Kabupaten Sragen termasuk sebagai wilayah yang
pertumbuhan penyakit HIV/AIDS tertinggi di Jawa Tengah. Ironisnya,
dari jumlah itu terdapat 14 bayi serta tiga pelajar/mahasiswa yang
sudah terjangkit penyakit mematikan tersebut. Para bayi itu tertular
dari ibu mereka yang juga sudah terkena sebelumnya. Jumlah penderita
HIV/AIDS terbanyak adalah dari kalangan swasta. Yang mencengangkan, dari 645 PSK terdapat 78 orang yang terkena HIV/AIDS, sedangkan ibu rumah tangga yang menderita HIV/AIDS jumlahnya tiga kali lipat atau sekitar 200 orang.
Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Haryoto mengatakan, untukpertumbuhan jumlah penderita, Kabupaten Sragen menempati peringkat tiga besar dari 35 kabupaten dan kota di Jawa Tengah. Sedang untuk jumlah penderitanya berada di peringkat tujuh besar. “Untuk wilayah eks Karesidenan Surakarta, tingkat pertumbuhan penderita HIV/AIDS di Sragen paling banyak. Ini jelas sangat memprihatinkan sekali,” tandas Haryoto.
Menurut dia, hal ini jelas ironis dan membuat miris, karena jumlah
penderita HIV/AIDS semakin banyak dari tahun ke tahun. Salah satu
faktor merebaknya penyakit ini karena Sragen memiliki Gunung Kemukus dan juga Nglangon, yang selama ini kerap dijadikan untuk tempat mesum. Karea itu pihaknya sangat setuju dan mendukung program Bupati Kusdinar Untung Yuni Sukowati yang ingin menjadikan Gunung Kemukus sebagai tempat wisata religi. Selama ini, tempat wisata yang ada di Desa Pendem, Kecamatan Sumberlawang itu banyak dihuni para pekerja seks komersial (PSK) dan memiliki resiko tinggi penularan HIV/AIDS.
“Kami mendukung dijadikannya Gunung Kemukus sebagai wisata religi karena disitu merupakan salah satu tempat sumber penularan HIV/AIDS,” tegasnya. (ars/saf/ct7)