Petugas Tangkap Enam Bocah Pelempar KA Wijayakusuma

JATENGPOS.CO.ID, BANYUMAS – Petugas keamanan Stasiun Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menangkap enam bocah karena melempari Kereta Api 10592 Wijayakusuma relasi Cilacap-Solo di KM 413+313 petak Stasiun Kemranjen-Stasiun Sumpiuh.

“Berdasarkan laporan dari masinis KA 10592 Wijayakusuma kepada pihak Stasiun Sumpiuh, aksi pelemparan tersebut terjadi pada pukul 15.30 WIB di sinyal muka Stasiun Sumpiuh dan mengenai kaca pintu kereta. Akibatnya, kaca bordes kereta 3 dan kereta 8 pecah,” kata Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 5 Purwokerto Ixfan Hendriwintoko di Purwokerto, Rabu malam.

Setelah menerima laporan tersebut, Kepala Regu Keamanan Stasiun Sumpiuh Abu bersama petugas Sinyal dan Telekomunikasi (Sintel), Rian, segera mendatangi lokasi pelemparan.

Baca juga:  KPK Kembali Panggil Dirut PLN

Di tempat itu, Abu dan Rian bertemu dengan tiga anak yang sedang bermain.


Saat ditanya petugas, tiga anak itu mengakui jika mereka melempari KA Wijayakusuma bersama tiga temannya yang lain.

Oleh karena itu, petugas segera memanggil tiga anak yang turut melempari KA Wijayakusuma.

Selanjutnya, keenam anak itu dibawa ke Stasiun Sumpiuh untuk didata dan diserahkan ke Kepolisian Sektor Sumpiuh untuk proses lebih lanjut termasuk masalah ganti rugi terhadap kaca yang pecah.

“Petugas juga memanggil orang tua dari enam anak itu untuk dilakukan mediasi di Polsek Sumpiuh,” kata Ixfan.

Enam bocah itu berinisial RS (16), warga Larangan, Jakarta Selatan, RF (11), warga Desa Kuntili, Kecamatan Sumpiuh, DG (14), warga Desa Kuntili, AF (12), warga Parung, Bogor, FA (13), warga Depok, dan RN (10), warga Desa Kuntili.

Baca juga:  Johar Ling En Tersangka Mafia Pengaturan Skor Liga 3 !

“Kami sangat menyayangkan karena aksi pelemparan terhadap kereta api masih saja terjadi dan hingga saat ini sudah ada tiga kejadian,” katanya.

Menurut dia, aksi pelemparan tersebut membahayakan perjalanan kereta api, terutama jika mengenai penumpang.

Oleh karena itu, dia mengimbau para orang tua untuk mengawasi anak-anaknya agar jangan sampai melakukan pelemparan terhadap kereta api. (drh/ant)