JATENGPOS.CO.ID, JAKARTA – Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Kadir Karding menilai masyarakat hingga saat ini memilih pemimpinnya berdasarkan popularitas. Menurutnya yang bisa memanfaatkan momentum dengan baik memiliki peluang menjadi pemimpin formal di negeri ini.
“Saya ingin mengulas politik Indonesia yang masih berpatokan pada popularitas. Siapa yang bisa memanfaatkan momentum, berpeluang menjadi pemimpin formal di negeri ini,” ujar Abdul di Hotel Atlet Century Park, Jl Pintu Senayan, Jakarta Selatan, Minggu (3/12).
Menurut Abdul pemimpin di Indonesia dipilih bukan karena memiliki kapasitas kepemimpinan yang bagus. “Saya kira politik Indonesia belum sampai ke sana,” katanya.
Abdul kemudian mengomentari hasil survei Indo Barometer yang mengunggulkan nama Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono sebagai cawapres terunggul. Kedua nama tersebut dulunya merupakan peserta pertarungan Pilgub DKI. Dia pun menilai para calon di Pilkada serentak memiliki peluang untuk dapat melejit.
“Saya melihat momentum Pilkada di daerah-daerah tertentu, tidak hanya DKI Jakarta, seperti Jawa Timur, Jawa Barat, atau Jawa Tengah, kalau melejit bisa jadi alternatif. Jadi saya katakan kondisi politik di Indonesia belum sehat. Orang yang terpilih itu terpilihnya berdasarkan keterkenalan dan kesukaan. Bukan berdasarkan kualitas kemampuan dan kepemimpinannya,” jelasnya.
Abdul berharap masyarakat dan partai politik dapat mendukung para calon pemimpin yang benar-benar memiliki kualitas dan kapabilitas.
“Tugas kita ke depan adalah mendorong calon-calon yang justru dipilih karena kualitas kemampuannya, kepemimpinannya, kebaikannya dengan rakyat. Itu pandangan saya,” tutur dia.(dtc/udi)