JATENGPOS.CO.ID, BATANG – Jalur Pantura Jawa sejak dulu menjadi salah satu urat nadi perekonomian nasional. Sebagai jalur utama di pulau Jawa, setiap hari ada jutaan ton barang kebutuhan masyarakat yang hilir mudik melewati jalur tersebut, tidak heran apabila sepanjang jalur tersebut muncul berbagai pusat perekonomian.
Keunggulan ini menurut Wakil Ketua DPRD Jateng, H Sukirman SS harus dimanfaatkan dengan mendirikan kawasan ekonomi terpadu sehingga memiliki dampak ekonomi yang positif bagi Masyarakat. “Kami akan terus mendorong pengembangan kawasan ekonomi terpadu di Jateng ini khususnya kawasan Pantura barat,” ujar Sukirman.
Saat ditemui usai kegiatan bersama masyarakat Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang, Sukirman mengatakan pembukaan Kawasan ekonomi terpadu ini salah satunya dalam rangka untuk memanfaatkan sumber daya alam (SDA) menjadi lebih baik. “Sumberdaya alam kita bisa dioptimalkan, salah satunya melalui pengembangan kawasan ekonomi terpadu ini,” ujar Sukirman.
Wakil rakyat asal PKB ini mengatakan, mengembangkan kawasan ekonomi terpadu penting, hal ini sebagai konsep penggarapan nilai tambah pemanfaatan SDA, baik itu pada bidang pertanian maupun perkebunan serta sektor lainnya. “Nilai tambah hasil pertanian harus bisa dioptimalkan, sehingga kesejahteraan petani bisa meningkat,” ujarnya.
Pihaknya ingin pemerintah daerah memiliki progres ke depan. “Jadi pengembangan kawasan ekonomi terpadu ini tidak akan lepas dari upaya pemerintah mendorong percepatan pembangunan daerah,” tandas Sukirman. Apalagi daerah Kabuptan Batang dan Kabupaten Pekalongan merupakan daerah yang subur dimana hasil pertanianya melimpah.
Sukirman mengungkapkan bahwa, sampai saat ini produk SDA yang ada kebanyakan masih dijual berupa barang mentah atau setengah jadi. Artinya bahan baku atau potensi SDA di Jateng ini sangat memadai, sehingga konsep pengembangan perlu diperkuat supaya potensi tersebut dapat memiliki nilai tambah, baik untuk daerah ataupun masyarakat.
“Yang pasti dampaknya luas kalau bisa dimanfaatkan dengan maksimal, sebab dengan adanya kawasan industri terpadu diharapkan segala potensi SDA mampu meningkatkan pendapatan asli daerah,” ujarnya. Selain itu, adanya kawasan ekonomi terpadu ini juga dapat membuka lapangan kerja dan lapangan usaha baru bagi masyarakat Jateng.
Sehingga, seiring berjalannya waktu, hal itu akan berdampak baik bagi semua lini. “Adanya kawasan ekonomi terpadu ini, maka diharapkan Jateng tidak hanya sebagai konsumen tapi juga bisa menjadi produsen. Saya rasa pemda terutama Provinsi Jateng bisa mewujudkan itu, tentu saja harus berkerjaama dengan pemda setempat,” tutupnya.
Sementara itu Kabupaten Batang memiliki sektor pertanian yang berperan paling penting dalam pemenuhan penyediaan bahan pangan penduduk dan penyedia lapangan pekerjaan. Namun saat ini sektor pertanian mulai terkikis dengan pembangunan infrastruktur seperti Jalan Tol, PLTU dan Kawasan Industri.
Hal ini dibenarkan oleh Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispaperta) Batang Susilo Heru Yuwono ditemui usai Pemaparan optimalisasi lahan pertanian di Ruang Abirawa Bupati, Kabupaten Batang. “Saat ini memang kondisi sektor pertanian bahan pangan seperti padi, jagung dan singkong mengalami pengurangan produksi yang signifikan,” jelasnya.
Oleh karena itu, rancangan untuk pengoptimalan lahan pertanian dengan melakukan rehabilitasi jaringan irigasi tersier dan perbaikan lahan dengan mengaplikasikan pupuk organic sehingga hasilnya akan semakin meningkat.
“Kemudian, harus ada kedisiplinan terhadap variasi komoditas dari sektor pertanian dan pangan. Mudah-mudahan ke depan ada bantuan dari Kementrian Pertanian pusat untuk mengurangi dampak di sektor pertanian semakin parah,” ungkapnya.
Ia juga menyebutkan, pengoptimalan lahan pertanian sangat diperlukan, dan aat ini masih direncanakan jalan keluarnya agar tidak bertambah parah ke depannya. Dia optimis Kabupaten Batang memiliki sumberdaya alam khususnya bidang pertanian yang bagus sehingga perlu ada pengembangan kawasan ekonomi khusus. (sgt/anf/adv)