PK Sunan Kuning Semarang Tewas Gantung Diri

Petugas melakukan evakuasi jenazah Chusnul Khotimah alias Soimah yang ditemukan tewas gantung diri di kamar kos.FOTO : AHMAD KHOIRUL ASYHAR/JATENGPOS

JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG  – Chusnul Khotimah alias Soimah (23), warga Kuningan, Kecamatan Semarang Utara, ditemukan tewas di kamar kosnya, belakang Rias Pengantin dan Salon To Bie, kawasan Resosialisasi Sunan Kuning, Semarang Barat, Sabtu (11/11), sekitar pukul 20.30. Wanita yang juga bekerja di Wisma Sava Sunan Kuning tersebut mengakhiri hidupnya dengan gantung diri menggunakan kain seprai. Diduga ia nekat gantung diri lantaran sempat berselisih dengan kekasihnya.

Korban ditemukan dalam kondisi sudah meninggal oleh pekerja salon To Bie. Korban yang mengenakan kaus warna biru dan celana pendek tersebut dalam posisi berdiri. Lehernya masih menggantung pada kain yang dikaitkan pada atap kamar.

“Tadi sore korban sempat makan bareng saya, makan nasi goreng. Setelah makan dia pamit mau tidur di kamar, itu sekitar pukul 19.30. Korban berpesan agar dibangunkan kalau salon sudah tutup. Dia mau kerja di Wisma Sava,” ujar Eko Wibowo (31), salah satu pekerja di Rias Pengantin dan Salon To Bie, di lokasi kejadian.

Sesuai pesan korban, setelah salon tutup sekitar pukul 20.30, Eko bersama satu rekannya menuju ke kamar korban. Pintu kamar kos korban diketuk dan korban dibangunkan berkali-kali. Namun tidak ada respon dari korban. “Dua kali saya datangi kamar korban. Pertama dibangunkan tidak bangun, kedua saya datangi lagi dan akhirnya membuka paksa pintu kamar. Setelah dibuka ternyata sudah dalam posisi menggantung,” terangnya.

Kejadian tersebut kemudian dilaporkan ke Polsek Semarang Barat dan diteruskan ke Polrestabes Semarang. Tidah lama kemudian petugas tiba di lokasi dan melakukan olah TKP. Jenazah korban kemudian diturunkan dari gantungan dan dievakuasi ke RSUP dr Kariadi Semarang.

Hasil identifikasi di lokasi kejadian, petugas menemukan gawai (smartphone) milik korban. Setelah dicek petugas menemukan pesan di aplikasi whatsapp korban. Di dalamnya terdapat obrolan antara korban dengan kontak bernama “Kesayangan” (diduga kekasih korban, red). Obrolan tersebut menunjukkan ada perselisihan antara korban dengan kekasihnya. Bahkan korban sempat mengirim pesan akan bunuh diri, termasuk mengirim gambar kain seprai yang sudah dikaitkan ke atap kamar.

“Dari penyelidikan sementara korban nekat gantung diri karena cekcok dengan kekasihnya melalui obrolan whatsapp. Itu setelah kami menemukan HP korban dan dilihat isi pesannya,” kata Kapolsek Semarang Barat Kompol Nur Cahyo.

Sementara dari identifikasi pada tubuh luar korban tidak ditemukan bekas penganiayaan. “Tidak ada bekas penganiayaan. Ini masih didalami, korban dibawa ke RSUP dr Kariadi,” pungkasnya. (har/mg8)