
JATENGPOS.CO.ID, SALATIGA – Ketua DPC PKB Kota Salatiga Saeful Mashud mengatakan, sesuai dawuh ( intruksi) para kyai, dalam Pilkada Salatiga ke depan, kepemimpinan Kota Salatiga harus berasal dari kader terbaik Nahdatul Ulama ( NU).
“ Nama kader NU terbaik yang diharapkan memimpin Kota Salatiga ke depan, sudah ada di kantong para kyai. Kita ( PKB) hanya derek dawuh poro kyai,” ujar Saeful Mashud di acara Harlah ke-22 Partai Kebangkita Bangsa ( PKB) di Aulia Resto, Minggu ( 26/7).
Saeful juga menggarisbawahi bahwa PKB terbuka kepada siapa pun untuk menjalin komunikasi politik. “ Kita juga sadar kursi kita 4, kita harus berkoaliasi dengan partai lain tentunya dengan platform yang sama,” imbuhnya.
Saeful juga menjelaskan, bahwa perolehan kursi PKB di Salatiga pernah mengalami pasang surut. Setelah melakukan evaluasi diri dan sudah mengikrarkan diri untuk tunduk dan patuh dengan dawuh para kyai, maka perolehan suara PKB di Salatiga sangat signifikan mencapai 100 %.
“ Dan Alhamdulillah dalam sejarahnya, PKB Salatiga bisa memperoleh 4 kursi. Namun ini bukan tujuan, itu hanya sarana untuk berbakti kepada masyarakat, bangsa dan negara,” ujarnya.
Dikatakan Saeful, momentum harlah PKB yang ke-22 ini sekaligus untuk memperkokokh sinergitas PKB dan NU, juga ingin mempertegas bahwa PKB dilahirkan dari rahim NU untuk kepentingan bangsa dan negara.
”Sehingga seluruh sumber daya yang dimiliki PKB sepenuhnya untuk kepentingan NU dan masyarakat Salatiga. Untuk itu kami ikut perintah ulama dan kyai,” pungkasnya.
Sementara Rois Syuriah PC NU Salatiga KH Sonwasi Ridwan mengatakan, agar PKB tetap panjang umur dan banyak mendapat simpatisan, maka harus rajin menjalin tali silaturahmi.
“ Bila ingin simpatisan atau kader yang banyak, PKB harus rajin turun ke bawah bersama masyarakat. Untuk itu saya ingatkan kepada jajaran pengurus PKB di semua tingkatan untuk terus meningkatkan tali silaturahmi,”tandasnya.
Selain dihadiri para pengurus partai dari tingkat anak ranting, ranting, DPC dan anggota fraksi, Harlah ke-22 PKB ini juga dihadiri para kyai sepuh dan tokoh NU Salatiga. Diantaranya KH Zuhri Maksum, KH Nashir Asyari, KH Sumyani Aziz, KH Ma’mun Al Hafid, KH Zaenuri, KH Basirun, KH Abda, KH Maslihudin, KH Abdillah dan kyai-kyai senior lainnya serta tokoh mudah NU Hartoko Budiono.(deb)