JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Semarang dan Fraksi PKS Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang mendukung rencana pemerintah menggelar pembelajaran dengan sistem Sekolah Tatap Muka (STM) Setelah satu tahun lebih peserta didik melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) dalam jaringan (daring).
“Secara umum kami mendukung, namun kegiatan STM jika akan dilaksanakan maka harus dilakukan uji coba dulu di beberapa sekolah dan beberapa bulan, kemudian dilakukan evaluasi. Baru setelah semuanya sesuai harapan maka dilakukan secara serentak,”kata Ketua DPD PKS Kota Semarang Suharsono, Jumat (26/3/2021) di Kota Semarang.
Tak hanya itu, Suharsono menilai Pemerintah dapat melakukan pembelajran STM dengan sejumlah syarat-syarat, diantaranya adalah kondisi penyebaran COVID-19 yang mulai melandai.
“Kemudian juga harus disediakan protokol kesehatan secara ketat, tak hanya itu, seluruh tenaga pendidik harus 100 persen vaksin, pembatasan peserta 50 persen dari kapasitas, waktu pembelajaran dibatasi 2-3 jam, kantin tutup, sirkulasi udara dipastikan baik dan tidak tertutup, serta memberikan edukasi siswa menjaga prokes,”papar pria yang juga Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Semarang ini.
Di sisi lain, Suharsono menilai jika ada wali murid yang masih keberatan dengan sistem STM, pemerintah wajib tetap memfasilitas dengan adanya pembelajaran daring.
Senada dengan Suharsono, Sekretaris Fraksi PKS DPRD Kota Semarang M Sifin Almufti menilai rencana pemerintah yang akan mulai melakukan sistem pembelajaran STM di bulan Juli harus dilakukan persiapan-persiapan.
“Rentang sampai Juli masih cukup lama, sehingga evaluasi dan kontrol PJJ terhadap sekolah masih harus tetap berjalan, di sisi lain juga pemerintah harus memprioritaskan vaksinasi kepada pendidik dan tenaga kependidikan,”jelas pria yang akrab disapa Sifin ini.
Selain itu, untuk tahapan persiapan STM, Sifin menilai pemerintah perlu melakukan control yang ketat terhadap persiapan sekolah sesuai dengan mekanisme yang ada. “Termasuk adanya penanganan yang komprehensif termasuk antisipasi terukur dan terpadu, bila setelah dibuka, ada sekolah yang warganya ada yang terpapar COVID-19,”jelas Sifin.
Di tingkat orang tua, Sifin menilai perlunya orang tua mendapat sentuhan perhatian dari pemerintah untuk kesuksesan Pendidikan anak didiknya.
“Karena kans nya adalah kombinasi PJJ dan PTM, di tingkat orang tua juga mendapat sentuhan dan perhatian agar bisa berpartisipasi secara tepat dalam proses pendidikan ke depannya,”pungkas anggota Komisi D DPRD Kota Semarang ini. (sgt)