PKS Kabupaten Semarang Ajarkan Mengolah Sampah Jadi Pupuk

Bidang Ekuintek DPD PKS Kabupaten Semarang membagikan komposter untuk mengolah sampah organik rumah tangga menjadi pupuk, Minggu (11/2). FOTO:IST/ABDUL MUIZ/JATENGPOS

JATENGPOS.CO.ID.AMBARAWA- Bidang Ekonomi, Keuangan, Industri, Teknologi dan Lingkungan Hidup (Ekuintek) DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Semarang menggelar pelatihan pembuatan komposter, yakni sebuah alat sederhana untuk mengolah sampah rumah tangga menjadi pupuk, Minggu (11/2).

Kegiatan dipimpin Ketua Bidang Ekuintek, Ir. Ichfan ini berlangsung di Balai Rukun Warga (RW) Lingkungan Karanganyar, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, dengan menghadirkan praktisi dan pemerhati lingkungan dari Ungaran, Muhib.

Praktisi yang mempunyai hobi menanam ini menginisiasi keahliannya berkat ketekunan membuat kebun mini di halaman rumahnya. Ia manfaatkan untuk menanam sayuran dan tanaman obat. Selain itu, Muhib juga telah memproduksi pupuk cair hasil olahan sampah organik rumah tangga.

Baca juga:  BI Gelar Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan

Peserta yang juga datang kecamatan Sumowono dan Tuntang terlihat antusias mengikuti pelatihan. Kesempatan sesi tanya jawab dimanfaatkan para peserta untuk menanyakan seputar pembuatan kompos. Tercetus dari peserta akan mengundang pembicara untuk memberi pelatihan serupa bagi kelompok tani di daerahnya.


“Saat ini kesadaran masyarakat tentang pengelolaan sampah masih minim. Melalui pelatihan ini diharapkan kesadaran mengelola sampah semakin terbangun. Dari sampah yang ada, kita pilah menjadi organik maupun anorganik. Masing-masing akan mampu menambah nilai ekonomis jika kita mampu mengolahnya,” ujar Ichwan.

Di akhir acara, peserta dibagikan komposter berupa alat pengolah sampah organik rumah tangga menjadi pupuk. Alat ini cukup sederhana, dibuat dari tong maupun ember plastik dan pipa paralon sebagai bahan dasar.

Baca juga:  4 Tahun, Optimasi Lahan Rawa Mencapai 23.928 Hektar

Melalui alat ini diharapkan dalam satu bulan ke depan, masing-masing peserta mampu mengolah sampah rumah tangga menjadi pupuk yang bermanfaat untuk tanaman di sekitarnya, bahkan bernilai lebih untuk tambahan penghasilan keluarga. (muz)