JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG — Dalam rangka Hari Pelanggan Nasional (HPN) 2018 yang jatuh setiap tanggal 4 September, PLN Distribusi Jawa Tengah & DIY kembali menyapa pelanggan dan stakeholders di wilayah Jawa Tengah & DIY.
Kegiatan yang juga dilakukan serentak di seluruh unit PLN se-Indonesia ini bertujuan untuk menjalin hubungan baik sekaligus mengapresiasi para pelanggan yang selama ini menggunakan layanan PLN.
Mengusung tema “Senyum Pelanggan Indonesia Benderang”, kegiatan “Sapa Pelanggan” tahun ini antara lain dilakukan dengan mendengar suara pelanggan dan mengunjungi serta mensosialisasikan keselamatan instalasi listrik pelanggan.
Diwakili oleh Manajer Komunikasi Hukum dan Administrasi, Audi Damal, serta jajaran manajemen, PLN Distribusi Jawa Tengah & DIY melakukan kunjungan ke lembaga Ombudsman RI, LP2K (Lembaga Pembinaan Dan Perlindungan Konsumen) dan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Jawa Tengah.
Acim Dartasim, Kepala Perwakilan Ombusman RI Jawa Tengah menyatakan bahwa hanya ada beberapa keluhan masyarakat terhadap PLN yang diterima Ombudsman dan selalu mendapat respon penyelesaian yang cepat. Demikian juga disampaikan Ngargono, Ketua LP2K, dan Heru Isnawan, Ketua PHRI Jawa Tengah.
“Terimakasih PLN untuk respon cepatnya dan pertahankan nyala terus.” tutur Heru.
Masih dalam semangat Asian Games 2018, PLN juga melakukan kunjungan, sosialisasi dan pemberian apresiasi berupa bebas pembayaran rekening listrik selama satu tahun pada atlet internasional, Darmiyanto, yang berhasil memenangkan medali perunggu dalam Sudamericano Master de Atletismo 2017 di Santiago, Chile. Dia merupakan atlet lari berusia 80 tahun yang berprofesi sebagai tukang becak di daerah Salatiga.
“PLN sebagai salah satu BUMN besar di Indonesia dengan jumlah pelanggan lebih dari 11 juta di wilayah Jawa Tengah & DIY dan 69 juta secara nasional, sudah sepatutnya PLN terus meningkatkan pelayanan kepada pelanggan. Ini adalah bentuk kepedulian dan apresiasi kepada pelanggan,” jelas Hardian Sakti Laksana, Deputi Manajer Komunikasi Bina Lingkungan.
Hardian menambahkan, momen yang sangat baik ini merupakan kesempatan bagi PLN untuk meningkatkan kedekatan atau engagement perusahaan dengan pelanggan. Dengan mendengarkan suara pelanggan, diharapkan PLN dapat lebih memahami kebutuhan pelanggan dan meningkatkan pelayanan.
“Terutama di era serba teknologi ini. Kami tentu menyesuaikan perkembangan yang ada. PLN MOBILE misalnya, layanan PLN yang lebih mudah, pasti dan transparan,” ungkap Hardian.
Tak hanya itu, pada Hari Pelanggan Nasional, PLN juga memiliki dua program menarik untuk pelanggan, yakni Promo Gebyar Kemerdekaan 2018 dan Gratis Biaya Balik Nama. Keduanya berlaku hingga 31 Oktober.
Promo Gebyar Kemerdekaan 2018 memberikan diskon Biaya Penyambungan (BP) Tambah Daya untuk semua golongan tarif tegangan rendah. Diskon BP 50% (maksimum potongan Rp 10 juta) diberikan bagi pelanggan yang bermohon dan membayar dari tanggal 17 Agustus s.d 31 Oktober 2018).
Sementara itu, Program Gratis Biaya Balik Nama ditujukan untuk pelanggan dengan daya < 41.500 VA (syarat dan ketentuan berlaku). Layanan ini dapat dimanfaatkan misalnya, bagi pelanggan-pelanggan perumahan yang ingin balik nama dari nama developer ke nama pribadi.
Layanan Satu Pintu (LSP)
Salah satu bentuk apresiasi PLN dalam rangka Hari Pelanggan Nasional 2018 adalah membuka Layanan Satu Pintu (LSP) untuk semua pelanggan tegangan rendah (TR). LSP merupakan suatu aplikasi sistem layanan terintegrasi yang menggabungkan layanan permohonan penyambungan baru/tambah daya dan layanan permohonan Sertifikat Laik Operasi (SLO). Layanan ini disediakan oleh PLN yang bekerja sama dengan Pemerintah dan Lembaga Inspeksi Teknik-Tegangan Rendah (LIT-TR).
Kemudahan-kemudahan yang diberikan melalui LSP antara lain:
1. Prosedur yang praktis dan tidak rumit,
2. Jaminan waktu pelayanan dengan SLA,
3. Keringanan biaya melalui sarana cicilan Biaya Penyambungan hingga 24 kali
LSP sudah diimplementasikan sejak tahun 2016 pada Konsumen Bisnis dan Industri daya 100-200 kVA (kilo Volt Ampere) untuk Layanan Pasang Baru dan Tambah Daya. Kini (4 Sept 2018), LSP untuk layanan Pasang Baru diimplementasikan untuk seluruh Konsumen TR mulai 450 VA sampai dengan 197 kVA (diluar tarif Bisnis dan Industri daya 100-200 kVA), khusus di Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan. Selanjutnya, LSP akan diimplementasikan di Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.
Hardian menambahkan, LSP sebagai bentuk reformasi pelayanan mampu membawa rapor Getting Electricity (GE) Indonesia naik ke peringkat 38, dari yang sebelumnya 49.
“Ini adalah reformasi pelayanan yang sangat baik, dimana mendapatkan listrik di Indonesia semakin mudah. Berbisnis pun semakin mudah. Di sinilah PLN hadir untuk kesuksesan pelanggan, karena kesuksesan mereka adalah kesuksesan kami,” ungkap Hardian.
Getting Electricity (GE) adalah 1 dari 10 indikator yang menjadi penilaian dalam EoDB (Ease of Doing Business) yang dicanangkan World Bank untuk mengukur tingkat kemudahan berbinis dari 190 negara di dunia. 4 kriteria Penilaian GE adalah prosedur, waktu, biaya, dan keandalan pasokan serta transparansi tarif. (fid)