JATENGPOS.CO.ID, DEMAK – Kecamatan Mranggen salah satu dari 14 Kecamatan yang digadang-gadang mampu mensukseskan kegiatan Pokja Kampung KB. Untuk itulah pada Kamis, (11/8) kemarin bertempat di aula Kecamatan Mranggen dilaksanakan kegiatan Pokja Kampung KB. Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Desa, Ketua TP.PKK, Ketua beserta anggota Pokja Kampung KB di Kecamatan Mranggen, yaitu Kampung KB Desa Banyumeneng, Waru, Tamansari.
Camat Mranggen, Wiwin Edi Widodo, S.Sos, MM yang membuka kegiatan begitu semangat dan sangat mengapresisasi terhadap program Kampung KB, karena di kampung KB masyarakat diberikan bekal, ilmu pengetahuan serta keterampilan untuk memaksimalkan potensi desa sehingga menjadi Desa yang berbeda di banding Desa lainnya.
“Saya sangat berharap besar kepada kampung KB di Mranggen ini dapat memiliki value atau nilai, dan dapat membranding dirinya menjadi Desa yang unggul,” jelas Camat Mranggen.
Sementara itu Kepala KUA Kecamatan Mranggen, H. Nur Ali, S.Ag M.Pd.I yang menjadi narasumber dalam kegiatan ini menyampaikan mengenai kondisi pernikahan dini yang ada di Kabupaten Demak dan kecamatan Mranggen.
Menurutnya ada beberapa faktor yang menjadi latar belakang pernikahan dini, seperti faktor ekonomi, pendidikan, budaya masyarakat, dan perubahan tata nilai dimasyarakat (adanya pergaulan bebas, kehamilan pra nikah dsb) dan dampak yang terjadi akibat adanya pernikahan dini.
“Pada kesempatan ini saya menghimbau agar kader di Kampung KB dapat memberikan edukasi kepada masyarakat agar dapat mencegah nikah dini di masyarakat. Seperti memberdayakan anak dengan informasi, pendidikan dan keterampilan, mendukung kebijakan terhadap pencegahan pernikahan dini, mendidik dan menggerakan orang tua dan anggota komunitas, serta meningkatkan pemberdayaaan ekonomi keluarga,” jelasnya.
Adapun Kampung KB sendiri merupakan Satuan wilayah setingkat RW, dusun atau setara yang memiliki kriteria tertentu dimana terdapat keterpaduan program KKBPK yang dilakukan secara sistemik dan sistematis. Selain itu, manfaat Kampung KB selain bisa mengentaskan kemiskinan, juga mendekatkan pembangunan kepada masyarakat.
Kampung KB juga merupakan wujud dari pelaksanaan agenda prioritas pembangunan Nawacita ke 3, 5, dan 8. Nawacita ketiga yaitu yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. Nawacita kelima yaitu meningkatkan kualitas hidup masyarakat serta Nawacita kedelapan yaitu melakukan revolusi karakter bangsa melalui kebijakan penataan kembali kurikulum pendidikan nasional dengan mengedepankan aspek pendidikan kewarganegaraan, yang menempatkan secara proporsional aspek pendidikan, seperti pengajaran sejarah pembentukan bangsa, nilai-nilai patriotisme dan cinta Tanah Air, semangat bela negara dan budi pekerti di dalam kurikulum pendidikan Indonesia. (*)