JATENGPOS.CO.ID, PEKALONGAN – Polantas Kota Pekalongan Kota mulai berinovasi. Kali ini, dengan kreatif mereka membuat lukisan batik di zebra cross di sejumlah ruas jalan. Seperti apa ?
Biasanya, zebra cross hanya dibuat dalam bentuk garis hitam putih. Tapi, di Kota Pekalongan zebra cross dimodifikasi dengan lukisan motif batik khas Pekalongan. Mural batik zebra cross ini mulai menghiasi jalanan Kota Pekalongan. “Tempat penyeberangan bagi pejalan kaki kita lukis dengan warna yang mencolok. Dengan Motif batik khas Pekalongan agar pengendara kendaraan bermotor terefleksi, bahwa disitu ada zebra cross. Nanti akan diresmikan Kapolda Irjen Pol Drs. Condro Kirono pertengahan bulan Desember,” terang Kapolres Pekalongan Kota AKBP Ferry Sandi Sitepu.
Mural batik zebra cross itu diberi nama ‘Wisata Zebra Cross’. Inovasi ini dilakukan Polantas untuk menggugah kesadaran penyeberang jalan akan pentingnya menyeberang jalan di zebra cross. Tujuan utama zebra cross batik , mendorong pengendara kendaraan memberi prioritas bagi penyeberang jalan dengan berhenti di belakang marka zebra cross.
Zebra Cross Batik ini menjadi cara Polantas Pekalongan mengajak warga tertib berlalu lintas. “Pelajar SD, SMP dan SMA akan suka melewati Zebra Cross Batik ini. Dengan begitu, tertanam kedisiplinan pada generasi muda sekaligus kecintaan pada batik ,” imbuh AKBP Ferry.
Bagi pengendara roda empat maupun roda dua, dari jarak 60 meter bisa melihat di depannya ada penyeberangan jalan. Sehingga pengendara bisa mengurangi kecepatannya. Kerennya lagi Zebra Cross Batik ini memiliki motif dan warna beragam yang menarik. “Kota Pekalongan adalah kota batik, dengan adanya Zebra Cross Batik ini mempertegas status Kota Pekalongan sebagai kota batik dunia,” tambah Kapolres lagi.
Zebra Cros Batik ini makin melengkapi ruang publik Pekalongan yang memang diwarnai motif batik. Misalnya taman kota, hotel,
perkantoran, dan lokasi lainnya. Sementara, Kasatlantas Polres Pekalongan Kota AKP Rachmawati menuturkan rencananya zebra cross batik akan dibuat di 10 lokasi. Beberapa diantaranya, di Jl Hayam Wuruk (Simpang Alun-Alun), Jl Wahid Hasyim (Simpang Alun-Alun), Simpang Kadipolo, Jl Gajah Mada (depan Stasiun Pekalongan), Jl Gajah Mada Barat, Jl Jendral Sudirman, dan di Jl Diponegoro (depan Eks Polwil Pekalongan dan depan Mapolres Pekalongan Kota).
Motif batik yang dipakai antara lain motif Jlamprang, motif Buketan, motif Mega Mendung, motif Liong, motif Lirris, motif Seno, dan motif Kawung. Mural zebra cross batik tersebut sebagai bentuk inovasi Satlantas Polres Pekalongan Kota untuk mengurangi angka kecelakaan yang melibatkan penyeberang jalan. “Lukisan motif batik menonjolkan warna cerah agar pengguna kendaraan bisa terefleksi pengelihatannya. Kalau malam kena sorot lampu kendaraan juga terlihat. Cat yang dipakai bisa awet sampai 4 tahun,” pungkas wanita ayu berjilbab itu. (way/dik)