JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Politeknik Negeri Semarang (Polines) kembali membantu masyarakat dalam penerapan teknologi untuk membantu produksi telur asin asap pada UKM Gemah Ripah Gedawang Banyumanik Semarang.
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 27 September 2022 oleh tim pengabdian masyarakat Polines Program Studi Sarjana Terapan (STr) Teknologi Rekayasa Komputer.
Tim yang diketuai Mardiyono, S. Kom., M. Sc., tersebut beranggotakan 4 dosen. Yaitu Wiktasari,S.T, M.Kom, Liliek Triyono, S.T., M.Kom, Muhammad Irwan Yanwari, S.Kom., M.Eng, Kuwat Santoso, S. Kom., M.Kom.
Mahasiswa yang membantu kegiatan pengabdian ini yaitu Alfa Surya Saputra dan Faiz Akbar Dzulfiqar.
UKM Gemah Ripah menjalankan usaha berupa produksi telur asin dan berbagai kebutuhan rumah tangga lainnya. Usaha yang ditekuni oleh Bapak Rujito ini, menghadapi kendala berupa masih terbatasnya jenis produksi telur asin. Yaitu hanya telur asin rebus saja. Disamping itu usaha ini juga memerlukan peningkatan omset penjualan melalui pemasaran online yang mulai banyak diminati pembeli.
Tim pengabdian Polines menawarkan solusi berupa penerapan teknologi produksi telur asin asap menggunakan alat pengasap telur asin berbasis IoT. Juga pelatihan digital marketing untuk meningkatkan omset penjualan.
Alat pengasap telur asin ini memiliki tiga rak. Dimana masing-masing rak dapat menampung 25 butir telur sehingga total kapasitas produksi sekali pengasapan adalah 75 telur asin.
Alat ini juga mempunyai tempat pengasapan berbentuk rak yang terletak paling bawah serta cerobong asap setinggi kurang lebih 2 meter untuk membuang asap.
Teknologi IoT memiliki dua sensor yaitu sensor suhu dan sensor kepekatan asap. Peralatan mikrokontroler juga digunakan untuk mengolah data dari sensor yang ditampilkan pada layar LCD dan mengaktifkan alarm dan lampu apabila suhu mencapi 70 derajad Celcius.
Monitoring juga dapat dilakukan melalui aplikasi android sehingga penggguna dapat memantau dari jarak jauh. Alat ini juga membutuhkan koneksi internet dari Wifi untuk mengirimkan data ke cloud.
Dalam sambutannya, Mardiyono menyampaikan harapannya agar alat ini dapat digunakan untuk meningkatkan jenis produk telur asin dan mendongkrak omset penjualan.
“Dengan alat ini, P Produk telur asin asap juga lebih awet karena kadar airnya berkurang banyak sehingga bisa tahan sampai satu bulan,”katanya.
Disamping itu tekstur dari telur asin asap lebih kenyal dengan aroma yang khas sehingga banyak diminati oleh masyarakat.
Bapak Rujito menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan penerapan teknologi alat pengasap telur asin berbasis IoT dari Polines. Dia akan berusaha meningkatkan produksi telur asin asap untuk menambah omset penjualan UKM Gemah Ripah.
“Harapan saya dengan bantuan alat ini bisa menambah omset penjualan sehingga usaha saya lebih berkembang.” (*/dah/jan/bis)