JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Tengah mulai melakukan verifikasi pencocokan dan penelitian (Coklit) data pemilih yang terdapat dalam DPT. Di hari pertama coklit, Sabtu (20/1), disambangi beberapa kediaman tokoh masyarakat yang ada di Semarang.
Ketua KPU Jateng Joko Purnomo menyatakan, para Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) menyambangi rumah pemilih dengan membawa daftar data kependudukan dari Dispendukcapil yang dicocokkan dengan data kondisi yang ada di lapangan. Para pemilih yang dicoklit hari pertama adalah para tokoh masyarakat. “Kami PPDP mengecek apakah ada namanya belum, kalau belum, bisa dimasukan hari ini semuanya. Kalau pindah, atau meninggal bisa dicoret dari data pemilih,” katanya, Sabtu (20/1).
KPU langsung mencocokan data pemilih berdasar identitas kewarganegaraan yakni KTP-E atau Kartu Keluarga, dan atau Surat Keterangan pengganti KTP-E yang sudah direkam. “Jadi jika ada yang ditemukan warga belum terekam KTP-E, maka bisa ditulis identitas kewarganegaraan. Jadi kami juga membantu Pemkot Semarang terutama Dispendukcapil dalam pendataan identitas warga,” ujarnya.
Setelah data verifikasi dinyatakan cocok maka rumah warga akan ditempel stiker seperti di pintu atau jendela, sebagai bukti tekag terdafar sebagai pemilih dalam Pilgub dan Pilkada Jateng.
Sementara, Walikota Semarang Hendrar Prihadi, kediamannya di Lempong Sari Kecamatan Gajahmungjur ikut dilakukan coklit, pihaknya merasa terhormat dikunjungi oleh KPU untuk verifikasi akurasi data pemilih.
“Jumlah pemilih dirumah saya bertambah satu, anak sulung saya tahun ini menjadi pemilih pemula. Tadi sudah dicek datanya dan akurat, sehingga Kami merasa puas sebagai warga Semarang. Dengan sistem mekanisme yang sama ini, kami yakin Pilgub akan berjalan sukses, kuber dan jurdil,” katanya usai dicoklit.
Untuk mengawal kesuksesan Pilgub, Pihaknya dilingkungan Pemkot Semarang mengimbau kepada Aparatur Sipil Negara (ASN), untuk bisa bersikap netral aktif. ASN tidak boleh terlibat aktif dalam kampanye atau menggerakkan orang untuk memilih calon.
“ASN diupayakan turut suksesi pemilihan gubernur bukan suksesi calon gubernur lho, mendekat dalam lokasi kampanye juga tak boleh, selfie demgan calon pun tak boleh. Tapi kami mengedepankan ketokohan temen-temen dilingkungan ASN untuk bisa menyampaikan pada masyrajat, sepeti sudah dicoklit belum rumahnya dan ajakan untuk ikut memilih di Pilgub nanti,” paparnya.
Dalam sehari itu, KPU juga menyambangi beberapa kediaman tokoh masyarakat seperti Abhan SH, Ketua Bawaslu RI, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Hasyim Asy’ari, dan Ketua DPRD kota Semarang Supriyadi. (aam/mar)