Pos Indonesia Targetkan pendapatan Rp5,5 Triliun

POS INDONESIA
POS INDONESIA

JATENGPOS.CO.ID, JAKARTA – PT Pos Indonesia tahun ini menargetkan pendapatan perusahaan sebesar Rp5,5 triliun. Dari target tersebut, pendapatan dari layanan kurir diharapkan memberikan kontribusi sebesar Rp 3,3 triliun.

“Jasa kurir akan tetap menjadi portofolio dominan Pos Indonesia. Kami dari lahir sebetulnya kurir, kurir uang, kurir barang dan kurir dokumen. Kadi kami ingin mengembalikan kejayaan itu,” kata Direktur Utama Pos Indonesia, Gilarsi Wahju Setiono.

Karena itu berbagai strategi bisnis dan program telah disiapkan perseroan untuk tetap mempertahankan tingginya bisnis kurir ke depan. Sejauh ini kata Gilarsi, peningkatan bisnis jasa kurir sejalan dengan menurunnya bisnis layanan pengiriman surat.

Meski begitu, Gilarsi ingin supaya bisnis kurir tersebut harus dikembangkan bersamaan dengan layanan jasa keuangan. “Pengiriman surat tergerus, tapi di sisi lain permintaan pengiriman dokumen dan barang terus meningkat sejalan dengan maraknya bisnis e-commerce yang membutuhkan jasa pengiriman,” jelasnya.

Baca juga:  21.569 Petani Agam Tercatat Sebagai Penerima Kartu Tani

Direktur of Courier Services Pos Indonesia, Agus F Handoyo mengatakan layanan kurir Pos Indonesia masih akan terus tumbuh signifikan di tengah persaingan yang semakin ketat. Saat ini  ada empat segmen bisnis kurir yang dibidik Pos Indonesia saat ini yaitu korporasi, pemerintah, ritel dan jasa perusahaan jasa e-commerce.

iklan

“Pertumbuhan layanan kurir dari waktu terus meningkat, seiring dengan maraknya transaksi online. Pos Indonesia banyak mendapatkan kerja sama market place dan reseller dalam mengirimkan (distribusi) barang-barang yang terjual,” ujar Agus.

Untuk menangkap besarnya peluang jasa kurir, Pos Indonesia mengandalkan jaringan yang dimiliki seperti gerai pos, agen pos, termasuk mengerahkan petugas pos yang langsung masuk menyasar kepada masyarakat yang akan mengirimkan barang.

Baca juga:  Kementan Optimistis Program Serasi di Kalsel Sesuai Harapan

“Untuk menambah kualitas layanan jasa kurir, kami mengalokasikan investasi untuk membangun infrastruktur jaringan internet dan solusi-solusi atau aplikasi layanan yang bisa memberikan kenyamanan kepada masyarakat,” tandasnya.

Adapun kontribusi layanan kurir terhadap pendapatan perusahaan mencapai 60 persen, disusul layanan jasa keuangan 30 persen, selebihnya yakni layanan logistik, properti dan penjualan materai. (chi/jpnn)

iklan