JATENGPOS.CO.ID, BLORA – Dalam menumbuhkan kesadaran para santri untuk berlaku hidup bersih dan sehat, Pengurus Pusat Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdatul Ulama (PP RMI NU) bekerjasama dengan PT. Perusahaan Gas Negara (PGN) menyelenggarakan kegiatan Workshop Pesantrenku Bersih Pesantrenku Sehat dengan Tema ‘Mewujudkan Pesantren Sehat Melalui Pola Hidup Bersih’.
Kegiatan ini diselenggarakan selama dua hari, tanggal 15-16 Maret 2018 bertempat di Pondok Pesantren Al Hikmah Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Dalam kegiatan ini Santri digembleng untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan di bidang kebersihan dan penataan lingkungan. Materi yang disampaikan dalam pelatihan tersebut adalah tentang pentingnya kebersihan & kesehatan lingkungan pesantren dan teknis penyusunan SOP menjaga kebersihan lingkungan pesantren.
Narasumber dalam kegiatan ini adalah pelatih dari Tim PBPS PW RMINU Jawa Tengah, Peserta yang mengikuti kegiatan ini merupakan perwakilan dari pesantren di kabupaten blora, grobogan, pati, dan rembang. Setidaknya ada sekitar 500 peserta dan tamu undangan yang hadir pada saat pembukaan, diantaranya KH. Abdul Ghofarrozin (Ketua Pengurus Pusat RMINU), Bapak santiaji Gunawan (group head strategic stakholder mannagement PT PGN Tbk.), Pengasuh Pondok Pesantren Al Hikmah, Pengurus Cabang PCNU Kabupaten Blora, Pengurus Wilayah PW RMINU Jawa Tengah, Pengurus PCNU Kabupaten Blora, Pengasuh Pondok Pesantren Sekitar Blora dan Peserta Workshop.
“Kunci penting dalam pelatihan ini adalah penumbuhan kesadaran santri untuk berlaku hidup bersih dan sehat. Hal ini untuk menjadikan pondok pesantren lebih bersih, sehat dan nyaman dalam rangka menunjang proses pembelajaran dan pendidikan yang efektif dan efesien,” kata Gus Rozin selaku ketua RMI NU.
Dalam sambutanya Santiaji Gunawan selaku perwakilan dari PT PGN menyambut baik Kerjasamaa yang telah dilakukan dengan RMI NU, dan nantinya akan optimalkan pada kegiatan kegiatan selanjutnya.
“PGN akan mensupport dan mendukung, karena sebagai perusahaan negara, mempunyai kewajiban berperan dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat, terutama para santri dipesantren,” tandasnya. (dea/bis)
