JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Prihatin atas dampak wabah corona atau Covid-19 yang memukul ekonomi masyarakat, SMKN 6 Semarang mengajari ibu-ibu di sekitar sekolah untuk membuat kue Lebaran dan minuman takjil.
Pelatihan membuat kue Lebaran ini dilaksanakan di area sekolah di Jalan Sidodadi Barat No 8 Semarang, dan diikuti 10 warga dari Kelurahan Karangturi, Kecamatan Semarang Timur, Jumat (8/5/2020).
Kepala SMK N 6 Semarang, Dra Almiati Msi mengatakan, kegiatan pelatihan memasak kue Lebaran dan minuman takjil dilaksanakan sebagai bentuk keprihatinan pihaknya atas persoalan masyarakat di tengah wabah corona.
“Dari donasi bapak ibu guru SMK 6 Semarang pelatihan ini kami laksanakan. Kami berharap warga sekitar sekolah yang mengikuti pelatihan, memperoleh ilmu dan kemampuan membuat kue seperti yang diajarkan, untuk kemudian dibuat di rumah dan dijual sendiri. Tujuannya tentu membantu perekomian mereka di tengah pandemi corona,” katanya didampingi Waka Humas SMKN 6 Semarang, Wihantina Rahayu, Jumat (8/5/2020).
Kenapa diberikan pelatihan, Almiati mengatakan, beberapa pekan lalu pihaknya telah memberikan bantuan sembako bagi warga sekitar yang terdampak Covid-19. Dan ternyata bantuan tersebut hanya bertahan satu sampai dua hari saja.
Maka untuk itu pihaknya mengalihkan program bantuan dengan membuat pelatihan semacam ini. Dengan pembagian ilmu diharapkan bisa bermanfaat bagi warga, tak hanya saat ada wabah corona saja. Tapi bisa diterapkan di kemudian hari juga.
“Pelatihan saat ini kami batasi hanya diikuti 10 warga saja. Karena kami harus menaati kebijakan pembatasan sosial dan mematuhi protokol kesehatan yang dikeluarkan pemerintah. Tapi nanti akan dilaksanakan rutin jika memperoleh respon positif dari warga. Tujuannya memang membantu warga sekitar di tengah wabah Covid-19 ini,” katanya.
Untuk pendataan warga yang mengikuti pelatihan, pihaknya melibatkan pihak kelurahan untuk mendata warga terdampak Covid-19. Peserta yang jadi prioritas adalah warga yang (dia atau suaminya) kehilangan pekerjaan atau dirumahkan.
“Sebenarnya awal mau dibuat online atau daring. Tapi karena segmennya merupakan warga kurang mampu, jadi tak bisa dilakukan. Apalagi banyak calon peserta yang masih gagap teknologi. Maka akhirnya digelar secara langsung dengan peserta terbatas,” katanya.
Sukartini, salah satu warga Kelurahan Karangturi, Kecamatan Semarang Timur yang mengikuti pelatihan ini mengatakan, dirinya sangat terbantu atas program pelatihan membuat kue di SMKN 6 Semarang ini. Apalagi sejak beberapa pekan lalu, suaminya yang bekerja di sebuah pabrik di Kota Semarang harus terkena kebijakan rasionalisasi oleh perusahaan.
“Kami sangat berharap kegiatan ini menambah kemampuan kami, sekaligus bisa kami manfaatkan untuk membantu perekonomian keluarga yang sedang terpuruk akibat wabah corona,” katanya.
Tak hanya sekali, dia berharap pelatihan seperti ini rutin dilaksanakan, dengan berbagai macam materi pelatihan. Sehingga peserta memiliki bekal untuk bisa dikembangkan guna membantu perekonomian warga terdampak corona.
“Kami sangat antusias. Apalagi setelah mengikuti pelatihan, kami juga mendapat bantuan bahan pembuat kue untuk bisa kami buat di rumah,” tandasnya.(sgt)