JATENGPOS.CO.ID, KUDUS – Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah nyata memberikan manfaat yang besar kepada jutaan pesertanya, baik yang dilayani di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) maupun di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL). Sutriah (44) merupakan salah seorang dari jutaan peserta JKN yang merasakan manfaat dari program yang dikelola BPJS Kesehatan ini.
Ditemui saat menjalani terapi di Rumah Sakit Nurussyifa Kudus, Sutriah menceritakan pengalamannya menggunakan JKN untuk pengobatan stroke yang belum lama ia derita.
“Saya baru-baru ini terkena stroke ringan mba, kaki saya waktu itu secara tiba-tiba tidak bisa digerakan. Akhirnya saya dibawa ke IGD rumah sakit, dan dinyatakan stroke. Selain stroke juga ada pengapuran sendi. Setelah sempat dirawat, kemudian dokter menyarankan untuk dilakukan fisioterapi. Saya sudah 2 kali fisoterapi kemudian lanjut kontrol di bagian rehab medik,” ungkap Sutriah.
Penyakit stroke merupakan salah satu penyakit yang paling ditakuti dimana kondisi terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu atau berkurang akibat penyumbatan. Stroke dapat menyebabkan berbagai macam komplikasi bila tidak segera ditangani, dan sebagian besar komplikasi tersebut berakibat fatal. Sebagai seorang pekerja di salah satu perusahaan rokok, Sutriah menuturkan aktivitas fisiknya yang terbatas. Dalam melakukan pekerjaannya ia harus duduk dalam jangka waktu yang lumayan lama.
“Kalau pas kerja itu kan hanya duduk ya mba, melinting rokok. Jadi yang bergerak hanya tangan saja, kakinya tidak. Apalagi kalau duduk lama itu kan kadang pegal karena aliran darah tidak lancar, mungkin dari situ awalnya,” ujar Sutriah.
Sutriah merupakan peserta JKN dari segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) yang iurannya ditanggung sebagian oleh perusahaan. Ia menanggung kepesertaan dirinya dan satu dari dua anaknya.
“Seluruh anggota keluarga saya alhamdulillah sudah terdaftar. Saya dan anak saya pertama ikut kepesertaan saya, sedangkan suami dan satu anak saya lainnya ikut kepesertaan di perusahaan suami. Yang penting semua sudah terdaftar dan aktif, jadi sewaktu-waktu diperlukan sudah tidak perlu khawatir lagi,” kata Sutriah.
Sutriah mengaku sangat beruntung karena dengan adanya Program JKN ini, semua biaya waktu dirawat inap maupun kontrol rutin semua dijamin JKN. Menurutnya pelayanan yang ia dapatkan di rumah sakit sudah cukup baik. Ia tidak pernah merasa dipersulit oleh rumah sakit dalam hal pelayanan maupun administrasinya.
“Alhamdulillah selama saya berobat menggunakan JKN saya dilayani dengan baik, dokter yang melayani juga ramah dan komunikatif serta kami tidak dibebani pembayaran apapun untuk tambahan pengobatan termasuk obat juga tidak pernah disuruh beli. Administrasinya juga sekarang lebih simple, sudah tidak diminta lagi berkas fotocopy seperti dulu, cukup bawa surat kontrol saja sudah langsung dilayani,” lanjutnya.
Dengan manfaat yang ia rasakan, Sutriah merasa bahwa Program JKN merupakan sebuah kebutuhan bagi seluruh masyarakat. Mengingat risiko penyakit yang bisa datang sewaktu-waktu dan biaya pengobatan yang semakin mahal. Ia pun berharap Program JKN dapat terus berlanjut, sehingga menjadi penolong bagi masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan secara rutin.
“JKN menjadi penyelamat saya dalam menjalani musibah sakit ini. Saya sangat bersyukur pengobatan penyakit saya semua telah dijamin. Jika tidak ada Program JKN tentu saya harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Jadi bagi saya JKN sangat menolong saya dan harapannya juga dapat menjadi penolong bagi masyarakat lainnya yang membutuhkan. Untuk yang tidak mampu pun sekarang sudah ada bantuan dari pemerintah. Bagi yang belum daftar cepat-cepat daftar dalam Program JKN. Jangan tunggu datang sakit baru daftar karena risiko penyakit bisa datang sewaktu–waktu,” tutupnya. (dw/en/han)