JATENGPOS.CO.ID, JAKARTA – Dalam mensukseskan program nasional di bidang pertanian, pemerintah terus berinovasi dalam penyaluran pupuk bersubsidi. Salah satunya dengan kartu tani yang akan menguntungkan guna meningkatkan kesejahteraan petani.
Untuk diketahui, Kartu Tani adalah kartu yang dikeluarkan oleh Perbankan kepada petani untuk digunakan dalam transaksi penebusan pupuk bersubsidi melalui mesin Electronic Data Capture (EDC) di pengecer resmi.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) Sarwo Edhy mengatakan, keberadaan kartu tani diharapkan membawa dampak yang positif bagi semua kalangan. Tidak hanya bagi pemerintah dan pihak terkait saja, melainkan yang paling penting adalah manfaat bagi para petani.
“Dengan adanya kartu tani, nantinya para petani dapat menggunakannya dalam membeli pupuk bersubsidi, langkah ini efektif dalam menyalurkan pupuk subsidi tepat sasaran,” ungkap Sarwo Edhy, Rabu (4/3).
Menurutnya, tidak semua orang dapat memiliki kartu ini, ada rangkaian proses yang harus di jalani. Tujuannya agar bantuan subsidi pupuk benar- benar tepat sasaran.
Persyaratan utama mendapatkan kartu ini adalah petani harus tergabung dalam kelompok tani, kemudian petani mengumpulkan foto copy e-KTP dan tanda kepemilikan tanah, bukti setoran pajak tanah, bukti sewa, atau anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan ( LMDH ).
“Verifikasi data Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) sekarang diarahkan ke e-RDKK, kemudian Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) melakukan pendataan dan verifikasi data ke lapangan (NIK, Luas lahan, komoditas dan jenis pupuk) yang kemudian PPL mengunggah data petani ke dalam Sistem Informasi Pertanian Indonesia (SINPI),” jelas Sarwo Edhy.
Selanjutnya, tambah Sarwo Edhy, dilakukan upload data RDKK atau upload alokasi pupuk bersubsidi, petani pun harus hadir ke Bank yang di tunjuk yaitu Bank BRI, Mandiri unit desa atau tempat yang telah ditentukan agar kartu tani terbit.
Dalam proses ini petani menunjukkan e-KTP asli dan menyebutkan nama ibu kandung, kemudian petugas melakukan pengecekan ke server bank di lanjutkan pembuatan buku tabungan.
“Setelah proses ini rampung, petugas bank akan menyerahkan kartu tani dan buku tabungan. Kartu tani langsung bisa di gunakan untuk pembelian pupuk subsidi, petani yang akan membeli pupuk subsidi tinggal membawa kartu tani data ke agen atau pengecer yang telah ditunjuk kemudian kartu tani digesek pada mesin EDC di kios untuk melakukan pembelian pupuk subsidi sesuai dengan kebutuhan,” paparnya.
Dilanjutkannya, petani juga bisa mengecek kembali alokasi sisa kuota pupuk. Setelah melakukan transaksi, selanjutnya pengecer menyerahkan pupuk ke petani dan transaksi selesai petani dapat membawa pulang pupuk tersebut. Tidak hanya untuk membeli pupuk, kartu tani juga berfungsi sebagai kartu debet dan alat transaksi penjualan hasil panen.
“Selanjutnya hasil panen di input dan muncul nilai pembayaran di server SINPI, lalu SINPI mengirimkan laporan melalui sms ke HP Petani, di HP petani ada laporan jumlah panen dan nilai jualnya (rupiah). Nilai jual tersebut masuk ke rekening petani lalu dapat dicek saldo melalui ATM,” ujarnya.
Selain manfaat tersebut, katanya, kartu tani juga dapat digunakan para petani untuk dapat mengajukan kredit usaha di lembaga perbankan dan keuangan yang telah ditunjuk oleh pemerintah. Kartu tani digunakan untuk memverifikasi data para petani ketika melakukan pengajkuan pinjaman kredit usaha.
“Sedangkan untuk hambatan dalam pertanian adalah masih adanya petani yang belum memiliki rekening bank untuk menyimpan hasil panen mereka. Faktor lainnya adalah letak Bank yang cukup jauh dan terkendala mengenai persyaratan lainnya,” pungkasnya.