Proyek Tentrem Semarang Potensi Sumbang Pajak Rp30 Miliar/Tahun

OPERASIONAL- Proyek Tentrem Semarang yang terdiri dari mall, hotel dan apartemen, Kamis (13/8/2020) sudah mulai operasional. FOTO : PRASETYO/JATENG POS

JATENGPOS.CO.ID,  SEMARANG – PT Hotel Candi Baru yang membawahi Proyek Tentrem Semarang berpotensi menyumbang pajak kepada pemerintah antara Rp30 miliar hingga Rp40 miliar per tahun. Potensi pajak tersebut bisa terealisasi seiring beroperasinya hotel, mall dan apartemen yang terletak di Jalan Gajah Mada Semarang, mulai Kamis (13/8/2020).

Direktur Utama PT Hotel Candi Baru, Irwan Hidayat mengatakan, operasional proyek Tentrem Semarang di tengah masa pandemi Covid-19 memang menjadi pilihan berat. Namun, dengan pertimbangan membangkitkan ekonomi, hotel, mall dan apartemen Tentrem harus segera dibuka.

“Ini pilihan berat berbisnis di tengah pandemi saat ini. Tapi pertimbangan kami kalau tidak meresmikan proyek saat ini, maka proyek akan berheti dan ekonomi bisa tambah parah. Karena dengan operasional Tentrem ini berarti kita membuka lapangan kerja baru, yang akan membangkitkan ekonomi,” katanya, disela Peresmian Proyek Tentrem Semarang, Kamis (13/8/2020).

Baca juga:  PLN Perpanjang Promo Diskon Tambah Daya

Menurutnya, sedikitnya akan ada sekitar 1.260 karyawan yang bekerja di hotel dan mall Tentrem Semarang, dimana 260 di hotel dan 1.000 orang di mall.


“Mereka bisa tetap bekerja dan ekonomi harus tetap jalan, karena lita tidak tahu kapan pandemi berakhir. Hidup harus terus berjalan. Dan operasional Proyek Tentrem Semarang ini diharapkan dapat membangkitkan perekonomian di Semarang pada khususnya,” ungkap Irwan.

Tak hanya itu, lanjutnya, komitmen Tentrem dalam membangkitkan ekonomi pun dilakukan dengan melibatkan UKM atau kuliner khas daerah. Langkah tersebut diimplementasikan melalui masuknya produk UKM kuliner khas daerah di dalam menu restoran hotel.

“Kita masukkan produk-produk UKM di dalam hotel, seperti Nasi Gudeg Abimanyu, Warung Pecelbok Kami, Nasi Ayam Bu Pini, Nasi Gandul Pak Subur, Lumpia Gang Lombok, Soto Bokoran, Tahu Pong, Wedang Kacang, dan lain-lain. Tujuannya supaya keberadaan kami juga bisa bermanfaat bagi sekitar,” ujar Irwan.

Baca juga:  Akhir Tahun, Penjualan Elektronik Meroket

Irwan menambahkan, keberadaan Proyek Hotel Tentrem pada khususnya diharapkan juga tidak menjadi kompetisi bagi hotel lainnya. Pasalnya, Hotel Tentrem memiliki segmen tersendiri dengan strategi pasar yang berbeda dari lainnya.

“Kita punya strategi dan market sendiri. Target okupansi antara 30-40% saja sudah bagus, yang tentunya dengan harga yang sesuai dengan fasilitas yang kita tawarkan. Disini selain menu yang lain dari pada lainnya juga ada kolam renang terbesar di Semarang dengan standar Olympic Size,” tegasnya.

Terkait pemilihan tanggal 13 sebagai waktu untuk mulai operasional, bagi Irwan waktu tersebut memiliki makna mendalam. Utamanya, untuk mengenang kelahiran neneknya, Pendiri Sido Muncul, yang telah membawa kesuksesan bagi turunannya.

Baca juga:  Transaksi Kue Keranjang Naik 400 %

“Banyak yang tanya ke saya, kenapa dipilih tanggal 13 itu tentu ada alasannya karena tanggal 13 merupakan tanggal kelahiran nenek saya, pendiri Sido Muncul,” terangnya.

Selain mall dan hotel, Irwan menuturkan, apartemen pun kini sudah mulai bisa dihuni. Dari target 88 unit apartemen, 63 unit diantaranya sudah laku terjual, dengan variasi luas 120 meter dan 149 meter.

“Ini barusan malah laku 3 unit aprtemen lagi dengan harga Rp50 juta per meter. Yang pasti tidak akan rugi membeli apartemen Tentrem,” tandasnya.

Sementara, untuk mall baru beberapa tenant yang dibuka. Mall Tentrem memiliki konsep yang sangat menarik, dengan hamparan kolam ikan visual yang menghiasi langit-langit mall. (aln)