
JATENGPOS.CO.ID, SALATIGA – Sekitar 60 pengemudi taksi on line Go Car Salatiga berunjukrasa dengan mogok jalan, Rabu (29/11). Mereka keberatan dengan aturan baru terkait target poin yang diterapkan oleh managemen.
Puluhan pengemudi taksi on line itu memarkir mobilnya di kawasan Stadion Kridanggo. Sejumlah perwakilan mendatangi kantor Go Car di Jalan Muh. Yamin dan diterima oleh kepala perwakilan setempat Anci. Meski berjalan tertib, namun belasan personil dari Polres Salatiga tetap disiagakan di lokasi.
Salah seorang koordinator pengemudi Go Car Salatiga, Yudi (43) mengatakan, para pengemudi keberatan dengan aturan baru yang mulai diterapkan oleh managemen per tanggal 29 November.Pengemudi harus mendapatkan 18 poin (penumpang) saban harinya, atau naik 6 poin dari target sebelumnya yanga hanya mematok 12 point saban harinya.
Sebelum ada aturan baru itu, target poin kami hanya 12 dengan bonus minimanl Rp 300 ribu. “ Dengan aturan baru, poni 18 dan bonus juga sama Rp 300 dan masih ada potongan untuk komisi 10 persen. Terus terang kami keberatan dengan aturan baru ini, dengan target 18 poin,” tandasnya.
Yudi mencontohkan, untuk Kota Semarang yang notabene merupakan kota besar dan ibu kota provinsi saja, tagert point untuk Go Car hanya 14 poin. “Masak Salatiga yang wilayah dan kotanya kecil justru sampai 18 poin. Terus terang berat buat kami,” imbuhnya.
Memang diakui oleh Yudi, konsumen Go Car di Salatiga cukup ramai. Namun hal ini disebabkan juga oleh faktor hujan saat ini, sehingga banyak yang memilih menggunakan taksi on line.
Sementara, pengemudi yang lain Aryo mengatakan, dengan target poin 18, cukup berat untuk dilakukan, selain kota kecil, juga biaya operasional yang lebih banyak. Dikatakannya Aryo, dalam dialog dengan pihak managemen itu, para pengemudi menuntuk untuk mengembalikan aturan seperti sediakala yaitu target 12 point.
Dengan tuntutan itu pihak managemen Go Car di Salatiga belum bisa memberikan kepastian.” Mas Anci ( manager) akan menyampaikan tuntutan kami ke Jakarta. Sehingga kita tunggu,” katanya. Dikatakannya, selama belum ada keputusan final, para pengemudi sepakat untuk tidak narik alias mogok selama tiga hari. (deb/sgt)