JATENGPOS.CO.ID. DEMAK– “Pandanglah Kota Wali ini, yang selalu mengaji di malam hari, yakin berkah suci turun dari illahi robbi”. Demikian sepenggal bait puisi yang dibacakan Bupati Demak, HM Natsir, dalam acara Demak Dalam Puisi, Senin (30/5) malam.
Dalam puisi tersebut, bupati ingin menyampaikan bahwa Demak harus bersatu untuk bisa maju seperti wilayah lainnya. Tidak mungkin Demak akan maju, jika masih larut dalam carut marut pertikaian.
Puisi berjudul Tersenyumlah Negeriku ini mampu menghipnotis hadirin di Taman Pendopo Demak tempat berlangsungnya acara bertajuk ‘ Dari Kota Wali Untuk Negeri’, yang digagas oleh PWI Demak bekerjasama dengan KPU Demak dan Unisfat.
Selain bupati, Forkominda yang hadir dalam acara itu, juga didaulat maju membacakan puisinya. Mulai dari Pimpinan DPRD, Sekda, Kapolres hingga Dandim. Mereka membacakan puisi bait demi bait diterangi lampu temaram taman pendopo, yang membuat acara berlangsung penuh hidmat.
Menurut Bupati, acara Demak Dalam Puisi dapat dijadian spirit dalam membangun Demak. Acara kesenian, seperti pembacaan puisi ini, dapat dipakai dalam pola pendekatan kepada masyarakat.
“Demak Dalam Puisi ini, bisa jadi wadah untuk mengembangkan karya sastra di Kota Demak. Ini langkah yang baik untuk kemajuan kesenian kita. Saya berharap kegiatan semacam ini bisa terus berkelanjutan, ” ujar Bupati.
Diawali dengan penampilan grub rebana Polres Demak dan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Kemudian satu persatu tamu undangan membacakan puisi mereka.
Kapolres Demak AKBP Maesa Soegriwa, Dandim 0716 Demak, Letkol Infantri Abi Kusnianto, Sekda Demak, Singgih Setyono, Wakil Ketua DPRD Muntohar, Rektor Unisfat, Suemy, yang hadir pada acara tersebut, ikut membacakan puisinya.
Sedangkan dari KPU Demak yang hadir untuk memberikan sosialisasi Pilgub Jateng, diwakili oleh Hastin Atas Asih , Komisioner KPU Demak divisi SDM dan Partisipasi Masyarakat, yang membawakan puisi bertema sosialisasi.
Selain pembacaan puisi oleh Forkominda Demak, sejumlah tamu undangan juga turut membacakan puisi mereka, diantaranya Arif Sudaryanto, Ketua Dewan Kesenian Demak, Perwakilan Muslimat NU, Aisyah, Kemenag Demak serta dari Komunitas Rumah Kita (Koruki) Demak.
Sedangkan dari PWI Demak, pembacaan puisi diwakili oleh Ari Bubut yang berjudul ‘Lir Ilir dalam Kenangan. Bendahara PWI Demak itu, sekaligus didaulat memandu jalannya acara.
Ketua PWI Demak, Hasan Hamid, mengatakan, acara Demak Dalam Puisi salah satu upaya untuk ikut menggairahkan kesenian di Demak dan sekaligus sarana menjalin tali silaturahmi , sehingga antara pejabat dan rakyat tidak ada lagi sekat.
Menurutnya, seorang negarawan besar dari Negeri Paman Sam, JF Kennedy pernah berujar, jika politik itu kotor, puisi akan membersihkannya. Jika politik itu bengkok, sastra yang akan meluruskannya.
“Puisi itu bisa jadi sarana untuk mengasah nurani dan belajar untuk menalar. Puisi yang dibacakan ini, nantinya akan kami kumpulkan dan dibukukan, ” pungkas Hasan. (adi/muz)