Rakornas GPdI untuk Satukan Persepsi dan Kembali ke Roh Kudus

    GPdI Jaya : Para narasumber, panitia Rakornas, peserta GPdI yang berlangsung di Salatiga. ( foto : dekan/ jateng pos)

    JATENGPOS.CO.ID, SALATIGA – Ketua Departemen Organsisasi Majelis Pusat GPdI Pdt, Prof.Dr. Kharel Silitonga menegaskan, pihaknya bersama tim dan Ketua MD GPdI Jawa Tengah mengundang semua biro Gereja Pantekosta di Indoensia ( GPdI) dan mancanegara untuk menyatukan persepsi perihal Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga ( AD/ART) dalam Rakornas selama dua hari di Salatiga, Selasa dan Rabu,( 21-22/03/2023).

    Tema yang diusung dalam Rakornas ini ‘ Aku dan Kau Memiliki Kepemimpinan Model GPdI’.

    Dijelaskan Pdt. Prof. Dr, rapat koordinasi nasional ini untuk mengembalikan marwah atau jiwa dari GPdI yaitu Roh Kudus. “ Belakangan ini sempat ada gesekan sedikit, makanya kita ingin kembali lagi ke marwah GPdI. Dari awal sampai sekarang ini, GPdI dulu ada mujizat sampai sekarang pun mujizat itu ada,” tandasnya.

    Pdt.Prof. Kharel juga mengingatkan bahwa kita harus menghormati para pemimpin yang sudah disahkan dalam Mubes, juga pemimpin yang disahkan dalam Musda GPdI.” Karena ciri khas Pantekosta adalah hidup selalu dipimpin dan mengandalkan Roh Kudus. Kita terus mengandalkan kuasa Allah yang ada dalam hidup kita. Sekali GPdI tetap GPdI,” kata Prof Kharel penuh semangat dalam sambutannya.

    Pdt. Prof. Kharel menambahkan, cita-cita dan kerinduan kami, melaui departemen organisasi, lewat biro organisasi se- Indonesia dan mancanegara, ketika nanti para peserta pulang, bisa membawa hasil dari Rakornas ini. “ Intinya supaya kita kembali kepada kuasa Roh Kudus, kita bersatu kembali, jangan melihat masa lalu, mari kita pandang masa depan. Tuhan menolong. Biro organiasi menjadi corong GPdI di daerah masing-masing,” pungkasnya.

    Sementara itu, Ketua Majelis Daerah ( MD) Gereja Pantekosta di Indonesia ( GPdI) Jawa Tengah Pdt Agus Heri Purnomo, M.Th menambahkan, pihaknya merasa mendapat kehormatan karena tempat berlangsungnya Rakornas bidang organisasi ini di Jawa Tengah.” Ini titik awal, bagi generasi muda, tentang kerinduan bapak-bapak gereja yang sudah merintis dahulu. Supaya GPdI menjadi organisasi yang besar, tertati rapi dan bisa mengplikaskan AD/ART serta bertindak atas kebenaran firman Tuhan,” tandasnya.

    Dikatakan Pdt Agus, GPdI itu mengawali dari mujizat jangan sampai diawali dengan roh diakhiri dengan daging. “ Kita harus bangkit lagi, jangan sampai GPdI dipandang sebelah mata. Dan saya percaya bahwa kuasa itu akan terbukti kembali,” pungkasnya.

    Sementara, Ketua Panitia Rakornas Pdt Andreas Marhain Sumarno, MA,M,Si, PC menjelaskan Rakornas ini dihadiri sekitar 115 orang yang terdiri dari perwakilan MP GPdI sebagai nara sumber, biro-biro organisasi MD GPdI se-Indonesia, utusan MD GPdI se-Indonesia dan panitia penyelenggara.

    Dikatakam Pdt Andreas, dalam kegiatan ini para peserta dibekali dengan tentang organisasi, administrasi dan kepemimpinan model GPdI. “ Tujuannya memberikan bekal para pemimpin untuk kemajuan pelayanan secara khusus di daerahnya masing-masing dan skala nasional untuk kemajuan GPdI secara umum,” katanya. (deb/bis)