Rangsang Aktivitas Peserta Didik dengan PBL pada Mapel PKN secara daring

Munifah, S.Pd MA Hidayatul Mubtadi’in Bulusari

Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) biasanya menjadi salah satu mata pelajaran yang kurang menarik bagi sebagian peserta didik tingkat  SMA. Kondisi itu semakin sulit apalagi dimasa pandemi seperti in, bukan tidak mungkin dikarenakan kebanyakan guru pengampu kurang kreatif menyajikan materi yang banyak hafalan. Dan juga Model pembalajaran yang tidak tepat akan mengakibatkan peserta didik
kesulitan untuk memahami materi yang diajarkan yang dapat menyebabkan hasil
belajar tidak maksimal. Peserta didik  akan tidak memperhatikan materi jika tidak dilengkapi dengan kreatifitas guru dalam penggunaan model pembelajaran Hal itu membuat guru semakin penting dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan.

Pendidikan kewarganegaraan berkaitan dengan pembentukan warga negara yang sesuai dengan pancasila dan UUD 45. Salah satu bentuk upaya dalam mengatasi pembelajaran mata pelajaran PKN dimasa pandemi adalah dengan menggunakan Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning=PjBL) dimana metode pembelajaran ini adalah metode pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media.dan dapat dilakukan dirumah sebagai bentuk projek. Dengan menerapkan kehidupan sehari-hari ,pembelajaran tidak tatap muka secra langsung maka Peserta didik akan mencari informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. Project based learning atau pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik  untuk melakukan suatu investigasi yang mendalam terhadap suatu tema yang diberikan oleh guru tentang permasalahan yang berkaitan dengan materi . Peserta didik secara konstruktif melakukan pendalaman pembelajaran dengan pendekatan berbasis riset terhadap permasalahan dan pertanyaan yang berbobot, nyata, dan relevan. Peserta didik dituntut untuk melakukan investigasi baik secara mandiri maupun secara berkelompok dan peran guru adalah sebagai fasilitator.

Pembelajaran dimulai dengan sebuah pertanyaan driving question yang dapat memberi penugasan pada peserta didik untuk melakukan suatu aktivitas. Topik yang diambil akan disesuaikan  dengan realita dunia nyata dan dimulai dengan sebuah investigasi mendalam.

Kemudian akan dilanjutkan dengan Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara guru dengan peserta didik. Dengan demikian peserta didik diharapakan akan merasa memiliki atas proyek tersebut. Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial

Guru bertanggungjawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas  peserta didik selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan dengan cara memfasilitasi peserta didik pada setiap proses. Dengan kata lain, guru berperan sebagai mentor bagi aktivitas peserta didik. Guru mengajarkan kepada peserta didik bagaimana bekerja dalam sebuah kelompok. Setiap peserta didik dapat memilih perannya masing-masing dengan tidak mengesampingkan kepentingan kelompok.Pada akhir proses pembelajaran, guru dan peserta didik melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara individu maupun kelompok. Pada tahap akhir peserta didik diminta untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamannya selama menyelesaikan proyek.dalam bentuk laporan atau presentasi melalui video.

Dengan demikian model pembelajaran secara Berbasis Proyek (Project Based Learning=PjBL) pada mata pelajaran PKN akan menyenangkan dan tidak membosankan dimasa Pembelajaran yang dilakukan secara daring.

 

Oleh

Munifah, S.Pd

MA Hidayatul Mubtadi’in Bulusari

Demak