JATENGPOS.CO.ID, DEMAK – Meskipun jumlah penderita covid 19 di Indonesia sudah menurun drastis, bukan berarti kita harus melepaskan kewaspadaan kita akan penyakit mematikan satu ini. Protokol kesehatan ketat masih harus diterapkan diantara kita mengingat total vaksinasi untuk seluruh Indonesia baru mencapai jumlah 50,64% untuk dosis pertama dan 29,48% untuk vaksin tahap ke dua. Jumlah tersebut menunjukkan bahwa masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan, terutama vaksinasi tahap kedua yang masih menyentuh digit dua.
Artinya masih ada sekitar 70% masyarakat Indonesia yang masih rentan terjangkit atau tertular covid 19. Perlu diketahui, bahwa pemerintah Indonesia saat ini memasang target total vaksinasi Covid-19 sebanyak 208.265.720.
Adapun kewaspadaan lainnya adalah adanya gelombang tiga covid 19 di akhir tahun. Mengenai kapan waktunya, masyarakat disarankan untuk belajar dari kejadian peningkatan covid 19 pada waktu yang lalu.
Perlu diketahui bahwa terjadinya penularan Covid-19 yang masif di masyarakat terjadi saat ada libur panjang karena adanya peningkatan mobilitas atau pergerakan masyarakat saat liburan. Apalagi menjelang tahun baru ini, diperkirakan akan terjadi mobilitas atau pergerakan masyarakat dalam skala besar.
Terlebih ditambah dengan lalainya sebagian masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan saat terjadi mobilitas tinggi tersebut. Padahal dengan banyaknya penularan virus ini di tengah masyarakat maka akan semakin cepat dan mudah virus ini bermutasi dan membentuk varian-varian baru yang dikawatirkan lebih berbahaya dari yang ada saat ini.
Untuk menahan laju agar penyebaran covid 19 di Demak tidak semakin masif, dilakukan rapat koordinasi Percepatan Vaksin Menuju 70 % yang bertempat di Aula Kecamatan Demak bersama Stakeholder Kecamatan Demak dan Kepala Desa/Lurah Se Kecamatan Demak, Hari Senin tanggal 27 September 2021 lalu yang kemudian dihasilkan kesepakatan bahwa Kepala Puskesmas Demak 1, 2 dan 3 akan share softcopy daftar sasaran yang sudah divaksin di masing-masing desa. Selanjutnya Kepala Desa beserta perangkat desa memilah data yang sudah dikirim dari Puskesmas, kemudian membuat list sasaran yang belum terlayani.
“Babinsa, babinkamtibmas , dan PLKB membantu dalam KIE sasaran vaksin, dan terakhir PPKBD dan SUBPPKBD akan berperan aktif dalam pelaksanaan vaksinasi yang dilaksanakan di desa masing-masing terutama di bagian pendaftaran,” jelas Kabid P2PP Sukardjo, SKM, M.Kes kepada wartawan.(*)