JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Rasio elektrifikasi PLN di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2022 sudah mencapai angka 99.44%. Jumlah tersebut meningkat signifikan dibandingkan 2021 yang mencapai 88,99%.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta, A.B. Wahyu Jatmiko mengatakan, PLN terus berupaya memberikan pelayanan kelistrikan bagi masyarakat di Jawa Tengah dan DIY.
“Rasio elektrifikasi di Jawa Tengah sudah merata keseluruhan mencapai 99,99% dan DIY capai 99,44% di 2022,” kata Wahyu Jatmiko, Rabu (7/6/2023).
Menurutnya, untuk menuju rasio elektrifikasi sebesar 100% di DIY, pada tahun 2024 PT PLN UID Jateng dan DIY telah merencanakan pembangunan jaringan listrik pedesaan. Langkah ini khususnya untuk melayani 18 Lokasi di tahun 2023 dengan pembangunan jaringan listrik sepanjang 2,13 kms Jaringan Tegangan Menengah (JTM).
Selanjutnya, sepanjang 8,88 kms Jaringan Tegangan Rendah (JTR) dan di tahun 2024 untuk melayani sebanyak 53 lokasi dengan pembangunan jaringan listrik sepanjang 1,49 kms Jaringan Tegangan Menengah (JTM) dan 16,83 kms Jaringan Tegangan Rendah (JTR).
“Selain program listrik pedesaan, PLN juga telah merealisasikan program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) sebanyak 827 Pelanggan di tahun 2022 dan direncanakan sebanyak 2000 pelanggan di tahun 2023,” ujarnya.
Ditambahkan, untuk menjangkau sejumlah titik yang belum mendapatkan listrik dikarenakan lokasi yang sulit, PLN telah melakukan pemetaan lokasi tersebut menggunakan aplikasi Geografic Information System.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Dan Energi Sumber Daya Mineral Daerah Istimewa Yogyakarta, Anna Rina Herbranti mengapresiasi rasio elektrifikasi yang sudah hampir merata mencapai 99,99% di DIY dengan komposisi 99,44% disupplai PLN dan 0,55% dari listrik non-PLN. Saat ini memang masih ada beberapa titik yang belum teraliri listrik karena sejumlah hal, mulai adanya masyarakat yang memilih memakai lampu api, kemudian ODGJ yang enggan diberikan listrik.
“Saat ini masih ada sejumlah pengguna listrik yang nyantol atau nyalur, dimana ini tidak aman maka akan terus kita sosialisasikan agar menggunakan aliran sendiri yang aman,” pungkasnya.(aln)