JATENGPOS.CO.ID, SOLO – Masyarakat Kota Surakarta menolak politik hoaks yang digulirkan oleh sejumlah pihak yang mengatasnamakan pendukung dua pasangan calon presiden dan wakil presiden peserta Pemilu 2019.
Sebagai aksi penolakan, ratusan orang dari Aliansi Masyarakat Surakarta Cinta Damai melakukan “longmarch” atau berjalan dari Lapangan Kota Barat Surakarta hingga Kantor Bawaslu sekitar pukul 08.30 WIB, Jumat.
Sampai di Kantor Bawaslu, beberapa orang sebagai perwakilan aliansi masuk untuk melakukan dialog dengan pihak Bawaslu.
Mantan aktivis 1998 yang juga terlibat dalam aksi tersebut Ahmad Farid Umar Assegaf mengatakan sebagian masyarakat sudah bosan dengan berbagai berita hoaks yang ditampilkan di televisi maupun media sosial.
“Dari tim sukses kedua calon setiap hari menyebarkan fitnah yang Jokowi katanya dituduh PKI, Prabowo katanya anak China. Ini kan tidak benar semuanya. Kami ingin politik yang bersih dan damai, antipolitik SARA dan antihoaks,” ucapnya, menegaskan.
Ia juga mengatakan aliansi tersebut tidak mewakili pasangan calon manapun.
“Terserah Prabowo atau Jokowi yang menang, itu bukan urusan kami. Kami hanya ingin politik yang damai dan jujur. Tidak ada unsur mendiskreditkan pihak lain,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Bawaslu Kota Surakarta Budi Wahyono mengatakan gerakan tersebut satu nafas dan satu komitmen dengan apa yang diperjuangkan oleh Bawaslu.
“Lembaga kami senantiasa melakukan pencegahan pelanggaran terkait dengan giat kampanye setiap peserta pemilu, baik partai, caleg, maupun paslon. Harapannya agar mereka tidak menggunakan orasi politik yang berbau SARA,” tuturnya.
Ia juga berharap gerakan tersebut tidak berhenti sampai di sini.
“Kawal terus demokrasi di Kota Solo sehingga hajatan demokrasi pemilu menebarkan banyak kebajikan. Kemudian dilakukan dengan politik santun, ini menjadi harapan kami semua,” tambahnya.
Ia mengatakan indeks kerawanan pemilu sudah dibuat oleh Bawaslu pusat. Terkait kerawanan, dikatakannya, Jateng dan Solo termasuk kategori sedang.
“Lewat indikator itu kami melakukan upaya preventif pencegahan. Dalam giat kampanye kami memberikan imbauan melalui surat resmi. Harapannya kerawanan yang dikhawatirkan tidak akan muncul,” katanya. (fid/ant)