JATENGPOS.CO.ID, SALATIGA – Ratusan orang diduga telah menjadi korban penipuan arisan lelang hingga kerugian total mencapai milyaran rupiah. Kini bandar arisan lelang tersebut berinisial RA yang kontrak di Perum Praja Mukti, Salatiga kabur.
Akibat kaburnya banda arisan lelang itu, puluhan orang yang menjadi korbannya sempat mendatangi rumah kontarakan pelaku untuk meminta pertanggungjawabannya.
Keterangan yang dihimpun, arisan lelang ini menggunakan jejaring makelar atau agen untuk ikut menghimpun peserta. Masing-masing agen bertanggungjawab dengan orang yang dibawanya. Dan menyerahkan uang arisan kepada bandar arisan yaitu RA, wanita beranak satu ini.
Masyarakat ditawari untuk mengikuti slot arisan dengan nilai yang bervariasi bisa jutaan sampai puluhan juta. Sistemnya lelang, arisan akan jatuh tempo dengan hasil yang lebih besar dari uang yang disetor. Jika berminat, maka harus menyetor uang sebesar nilai lelang.
“Misalnya lelang arisan 20 Agustus senilai Rp 25 juta. Maka cukup membayar 21 juta. Dan akan diberikan saat jatuh tempo. Untuk lelang senilai Rp 3 juta cukup membayar Rp 2,5 Juta dan banyak lagi pilihannya,” jelas salah satu korban yang enggan disebutkan namanya.
Korban yang merupakan pedagang di Pasar Raya ini mengaku sudah menyetorkan uangnya sebesar Rp 20 juta kepada salah seorang makelar Al, warga Argomulyo, Salatiga pada 10 Agustus kemarin.
“ Saya dan beberapa teman saya yang lain ingin uang kembali,” katanya kepada Jateng Pos, Jumat (20/8).
Sementara, menurut keterangan Agus ketua RT dimana RA tinggal mengatakan, bahwa bos arisan yang digeruduk para korban, orangnya bermasalah dan jarang bersosialisasi. “ Tanggal 16 Agustus kemarin banyak didatangi orang yang kelihatannya meminta tanggungjawabnya,” jelas Agus.
Untuk keamanan lingkungan, maka rumah kontrakan RA digembok oleh pihak RT karena penghuninya sudah kabur sejak tanggal 13 Agustus kemarin. Meski demikian di teras rumah kontarakkan masih ada sepeda motor n-max, dan beberapa barang.
“ Beberapa orang sempat ada yang hendak mengambil barang yang ada didalamnya. Tetapi saya cegah sampai ada kejelasan permasalahannya,” kata Wisnu, yang tinggal disebelah rumahnya.
Sementara, Kasatreskrim Polres Salatiga AKP Lanang Teguh Pambudi saat dikonfirmasi mengatakan, sudah ada beberapa orang yang mengadukan masalah arisan lelang ini ke Polres Slatiga. Hanya saja, pihak Polres meminta untuk melengkapi data atau dokumen untuk laporan. Seperti bukti setor arisan.
” Saya sarankan untuk membawa dokumen terkait arisan lelang jika ingin membuat laporan resmi,” katanya. (deb)