Rennes 2 – 0 PSG , Skuat Rp 11,7 T Merana

JATENGPOS.CO.ID,  RENNES – Paris Saint-Germain (PSG) akhirnya kalah juga dari Rennes pada pekan ke-9 Ligue 1. Situasi lantas memburuk karena terjadi bentrokan suporter. Lionel Messi dan kolega pun tertahan di tempat parkir untuk waktu yang cukup lama.

PSG berjumpa Rennes pada laga Minggu (03/10/2021) malam WIB. Pada duel yang digelar di Stadion Roazhon Park, PSG kalah dengan skor 2-0. Dua gol Rennes dicetak Gaetan Laborde dan Flavien Tait.

Bagi PSG, ini adalah kekalahan pertama mereka musim ini. Bukan hanya kalah, PSG juga gagal mencetak gol untuk pertama kalinya. Tapi, PSG masih kokoh di puncak klasemen Ligue 1 dengan 24 poin.

Sungguh sebuah tragedi buat PSG. Dengan skuat bernilai Rp 11,7 Triliun bisa dikalahkan tuan rumah Rennes. Lebih tragis lagi PSG gagal mencatatkan satu pun tembakan tepat sasaran. Mauricio Pochettino menurunkan skuat luar biasa mahalnya, Rp 11,7 T termasuk trio penyerang kaliber dunia yang menakutkan pemain belakang lawan mereka, Kylian Mbappe, Neymar dan Lionel Messi.

Namun nilai skuat triliunan rupiah itu tidak diimbangi kemampuan mencetak gol. Ini merupakan kekalahan pertama PSG dari delapan laga di Liga Prancis. Posisi mereka masih aman di klasemen sementara Ligue 1. Ini membuat pemilik klub pelit membayari transfer pemain mahal. Terbukti Mbappe-Neymar-Messi tak berkutik melawan tim yang hanya memiliki nilai sekitar 10 persennya saja.

Laga Rennes versys PSG bukan hanya berjalan panas di lapangan, tapi juga di luar lapangan. Fans tuan rumah dan fans PSG terlibat bentrok. Situasi yang terjadi di luar stadion disebut cukup kacau.

Dikutip dari The Mirror, kekacauan di luar stadion membuat pemain kedua tim sulit keluar dari stadion. Lionel Messi dan pemain PSG lain harus menunggu di area parkir untuk waktu yang cukup lama sebelum situasi terkendali.

Sementara, seorang pemain Rennes harus bersembunyi karena terjebak dalam tempat yang salah. Dia harus bersembunyi untuk menghindari hal-hal buruk yang mungkin dialami. Tapi, tidak ada laporan pemain yang terluka.

Jean-Michel Blanquer, Menteri Pendidikan Nasional, Pemuda dan Olahraga Prancis, tentu sangat geram dengan situasi yang terjadi. Blanquer pun mewacanakan bakal adanya hukuman larangan masuk stadion bagi suporter yang terlibat kericuhan.

“Di masa lalu, beberapa klub berhasil mengakhiri hooliganisme yang tidak dapat diterima ini. Ada orang-orang yang perlu dilarang masuk ke stadion di masa depan karena perilaku ini. Kita harus tegas. Orang-orang ini merusak citra olahraga,” ucap Blanquer. (riz)