Reses Anggota DPRD Demak, Tampung Aspirasi Masyarakat

Anggota DPRD Kabupaten Demak Suhadi saat melakukan reses di Kecamatan Mranggen dan Karangawen guna menampung aspirasi masyarakat. foto:adhi pramanto/jateng pos

JATENGPOS.CO.ID. DEMAK– Memasuki masa reses tahun 2018, seluruh anggota DPRD Kabuaten Demak turun ke daerah pemilihan (dapil) masing-masing. kegiatan untuk menampung aspirasi dari konstituennya. Selama masa reses ini, para anggota dewan bekerja di luar gedung DPRD yang berada di Jalan Raya Semarang Demak.

Para wakil rakyat ini menampung dan menyerap aspirasi masyarakat yang diwakilinya. Ketua DPRD Kabupaten Demak Nurul Muttaqin mengatakan, reses ini salah satunya adalah untuk mengawal program pemerintah di dapil masing-masing serta mendorong percepatan peningkatan kesejahteraan di wilayahnya.

Menurut Nurul, reses adalah komunikasi dua arah antara legislatif dengan konstituen melalui kunjungan kerja secara berkala. Hal ini merupakan kewajiban anggota DPRD untuk bertemu dengan konstituennya secara rutin pada setiap masa reses.

“Tujuan reses selain menyerap aspirasi masyarakat juga untuk mendengar pengaduan  dari rakyat, guna memberikan pertanggungjawaban moral dan politis kepada konstituen di daerah pemilihan  sebagai perwujudan perwakilan rakyat dalam pemerintahan,” jelas Nurul Muttaqin.

Salah satu anggota DPRD Kabupaten Demak yang melakukan reses beberapa waktu lalu adalah Suhadi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Lelaki alumnus Universitas Semarang ini memilih untuk melakukan reses di Desa Bandungrejo Kecamatan Mranggen dan di Desa Kuripan Kecamatan Karangawen Demak.

Pada setiap desa yang ada, dihadiri oleh tiga orang dari perwakilan 19 desa yang ada ditiap kecamatan.  “Saya berusaha sebisa mungkin untuk menampung aspirasi rakyat dari dapil yang saya wakili dari 19 desa yang ada. Berusaha mengawal pembangunan yang pada intinya untuk menyejahterakan rakyat sehingga ekonominya semakin terangkat,” jelas Suhadi.

Dari reses yang dilakukannya bersama staf setwan DPRD Kabupaten Demak, Rois, Hadi panggilang akrabnya mendapatkan banyak masukan dari masyarakat. Diantaranya adalah  program bedah rumah di Dukuh Sumengko Desa Kuripan Karangawen yang diusulkan oleh tokoh masyarakat Slamet Mulyadi.

Menurut Slamet Mulyadi kondisi rumah yang akan dibedah sudah sangat memprihatinkan dan saat ini membutuhkan perbaikan mendesak. Selain bedah rumah, Slamet juga mengusulkan  pembangunan talud di Dukuh Sumengko Desa Kuripan Karangawen.

Pembangunan talud ini dimaksudkan agar pengairan di wilayah tersebut menjadi lancar sehingga hasil pertanian akan lebih dapat menyejahterakan rakyat. “Warga juga mengeluhkan sulitnya pembelian pupuk dikarenakan keberadaan kartu tani, sehingga mereka mengharapkan penghapusan program tersebut,” imbuh politikus muda ini.

Dalam kesempatan yang sama, beberapa warga lainnya mengusulkan adanya program pelatihan untuk pemuda di Kecamatan Karangawen dan Mranggen. Dengan adanya pelatihan di bidang kewirausahaan tersebut, nantinya akan mencetak entrepreneur atau pengusaha baru yang berdampak dengan semakin berkurangnya pengangguran.

“Pelatihan ini nantinya akan menghasilkan wirausaha baru, yang tentunya akan menyerap banyak tenaga kerja di bidangnya,” tukasnya.  Selain itu, warga juga menginginkan pembuatan e-KTP yang langsung jadi, karena selama ini pembuatan e-KTP tidak seperti yang diharapkan alias tidak bisa langsung jadi.

Juga adanya usulan pembangunan drainase di RW 06 Desa Bandungrejo Mranggen, betonisasi jalan di Desa Karangsono Mranggen, betonisasi jalan di Desa Menur Mranggen, normalisasi sungai di desa Menur Mranggen, betonisasi jalan antar desa Kangkung dengan Kalitengah Kecamatan Mranggen.

Selain itu ada juga permintaan bantuan alat dan pembinaan untuk pengrajin batu bata merah di Desa Karangsono Mranggen. “Semua usulan dan aspirasi maupun aduan dari warga masyarakat ini tentunya bisa secepatnya dilaksanakan, agar secepatnya tercapai kesejahteraan rakyat,” pungkasnya. (adi/sgt)