Retret Menteri KMP di Akmil Magelang Pagi Ini Diawali Senam Bersama

Menteri kabinet Merah Putih menggunakan baju loreng mulai menjalani retreat di kawasan Akmil Magelang pagi ini. FOTO; IST/INSTAGRAM

JATENGPOS.CO.ID, MAGELANG– Anggota Kabinet Merah Putih (KMP) mulai menjalani retreat di Akademi Militer Magelang hari ini. mereka telah memakai seragam loreng lengkap dengan topi. Potret anggota kabinet memakai seragam loreng diunggah Wamen Lingkungan Hidup Diaz Hendropriyono, Jumat (25/10/2024).

Diaz berfoto dengan Menko Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas), Menko Infrastruktur dan Pembangunan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Ada juga Menteri Investasi dan Hilirisas Rosan Roeslani, dan Menteri ESDM Bahlil Lahadali. Mereka mulai beraktifitas pagi ini diawali senam bersama.

Wamendagri Bima Arya mengatakan agenda pagi yakni olahraga terlebih dahulu. Kemudian lanjut baris berbaris dan mendengarkan arahan Presiden Prabowo Subiano.

“Pagi lanjut olahraga lanjut baris berbaris terus arahan presiden,” kata Bima saat dikonfirmasi.
Diketahui, Presiden Prabowo Subianto mengumpulkan jajaran menteri, wakil menteri, pejabat setara menteri hingga kepala badan Kabinet Merah Putih di Akademi Militer (Akmil), Magelang. Ratusan pembantu Prabowo itu akan digembleng selama 3 hari, Jumat (25/10/2024) hari ini hingga Minggu (27/10/2024).


Mereka berangkat secara serentak, Kamis (24/10/2024) kemarin. Selanjutnya, selama pembekalan seluruhnya tidur di tenda dengan mengenakan seragam khusus juga disediakan bagi para peserta yang hadir.

Beberapa agenda yang akan dijalani selama retret diantaranya; para menteri akan memaparkan visi-misi, penyamaan visi-misi, hingga pemberian arah dari Prabowo.

Prabowo memilih Akmil sebagai tempat pembekalan karena Magelang merupakan salah satu pusat perlawanan terhadap penjajah. Dia ingin semangat perjuangan itu bisa menular ke kabinetnya.

Baca juga:  Mohammad Toha: Berserikat Juga Berperan Menjaga NKRI

Prabowo mengimbau jajaran menteri untuk tidak takut mengikuti agenda tersebut karena bukan ospek atau kegiatan militer meski memakai seragam khusus dan menginap di tenda.

Pengamat Politik Ujang Komaruddin menilai agenda tersebut digelar tidak terlepas dari latar belakang Prabowo sebagai pensiunan Jenderal TNI. Ia menyebut latar belakang militer Prabowo tersebut membuat dirinya ingin para jajaran menteri setia dan tegak lurus atas segala tugas dan perintah yang diberikan.

Sehingga, kata dia, wajar saja Prabowo kembali menggelar pembekalan untuk menggembleng jajaran menteri di Kabinet Merah Putih selama tiga hari di Akmil, Magelang.

“Ya agar ke depan bahwa menteri-menteri itu loyal kepada Presiden bukan kepada partainya atau kepada kepentingan oligarki dan lain sebagainya,” kata Ujang, dilansir dari cnn indonesia, kemarin

Ujang juga menilai kegiatan itu sebagai cara bagi Prabowo untuk membentuk loyalitas para menteri di kabinetnya yang baru saja terbentuk. Terlebih, kata dia, banyak juga tokoh-tokoh yang telah dilantik menjadi menteri pernah mengisi Kabinet Indonesia Maju yang dipimpin Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).

“Oleh karena itu, ya saya melihat kelihatannya para menteri itu ingin dididik agar mereka tegak lurus. Loyal kepada Presidennya tidak loyal kepada hal-hal yang lain,” tutur dia.

Tak hanya itu, Ujang menilai melalui program ini Prabowo ingin menekankan kepada jajaran kabinetnya untuk bekerja dengan sungguh-sungguh. Ia juga menilai Prabowo ingin membangun kekompakan dalam kabinet yang berisi lebih dari seratus tokoh dengan latarbelakang yang berbeda.

Baca juga:  Enam Kades Karanganyar Ini Ramaikan Bursa Pencalegan 2024

Sementara itu, Pakar Semiotika Institut Teknologi Bandung (ITB) Acep Iwan Saidi menilai ada kode tertentu yang ingin diberikan Prabowo dengan memilih Akmil, Magelang sebagai tempat pembekalan.

Ia menyebut pemilihan tempat di Akmil, Magelang diantara banyak opsi tempat lain sebagai bentuk pemberian sinyal akan adanya suasana militeristik.

“Ada banyak tempat untuk pembekalan, tapi Prabowo Subianto memilih Akmil. Akmil dan Prabowo Subianto yang mantan TNI merupakan “entitas” dalam semiosfer (semesta tanda) militer,” kata Acep.

“Dengan demikian, pembekalan di Akmil tersebut mengirim kode militeristik. Para menteri akan dibekali di akademi militer bisa dibaca: para menteri, setidaknya, akan masuk ke dalam suasana militeristik,” sambungnya.

Kepala Presidential Communication Office (PCO) Hasan Nasbi mengungkap retreat Magelang diikuti seluruh jajaran Kabinet Merah Putih. Dari menteri, wamen, kepala badan, utusan khusus, hingga staf khusus presiden.

“Dalam kegiatan Retreat Kabinet Merah Putih di Magelang ini, para menteri, wakil menteri, kepala badan, utusan khusus, dan Staf Khusus Presiden,” kata Hasan kepada wartawan, Kamis (24/10).

Hasan mengatakan seluruh jajaran kabinet itu akan digembleng materi tentang bernegara dan pemerintahan. Termasuk pencegahan korupsi.

“Akan mendapatkan gemblengan berupa materi tentang bernegara dan pemerintahan, termasuk materi penting soal pencegahan korupsi,” ujarnya.

Baca juga:  Hari Keenam Operasi Patuh Candi di Temanggung, 1.131 Pengendara Kena Tilang

Selain itu, Hasan menyebutkan retreat Magelang ini menjadikan momen seluruh jajaran kabinet untuk saling mengenal lebih dekat. Prabowo, menurut Hasan, berharap seluruh kabinetnya terus menjaga kekompakan dan siap membangun tim untuk jalankan pemerintahan.

Seluruh jajaran kabinet berangkat melalui Lanud Halim Perdanakusuma, Kamis (24/10) siang. Mereka landing di Bandara Adisutjipto Yogyakarta dan langsung menuju Akmil Magelang menggunakan bus.

Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, menceritakan momen jajaran menteri Kabinet Merah Putih saat terbang naik pesawat C-130J Super Hercules TNI AU. Mereka mendarat di Bandara Adi Sutjipto, Yogyakarta, sekitar pukul 14.45 WIB.

Meutya mengungkap banyak menteri yang suara doanya kencang selama penerbangan. “Ya seluruh menteri menuju Adi Sutjipto dengan Hercules. Kami sudah mendarat. Alhamdulillah. Saya dengar banyak yang doanya agak kencang suaranya he-he,” kata Meutya kepada wartawan.

Meutya mengatakan semua menteri berangkat tanpa pendamping dan ajudan. Politikus Golkar itu pun menyebut banyak menteri yang tegang termasuk Menteri ATR/BPN, Nusron Wahid.

“Semua tanpa ajudan atau pendamping. Banyak (yang tegang). Samping saya Nusron Wahid tidak berhenti zikir,” ujarnya.

Berbeda dengan dirinya, Meutya justru bisa tidur saat penerbangan naik Super Hercules. Meutya bercerita ini bukan pertamanya kalinya naik pesawat Hercules. (dtc/cnn/muz)