JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Shakuntala band festival pelajar asal Kota Lunpia Semarang, mampu unjuk gigi dengan banyak menjuarai dari 200 kompetisi panggung musik profesional di piala wilayah Jateng dan Jatim. Kiprah band anak muda tersebut, terus melebarkan sayapnya menjadi sebuah grup musik kelas Nasional.
Mengusung nama “Shankuntala Band Project“ band yang terbentuk awal tahun 2017 dan mempunyai arti nama Burung dalam bahasa sansekerta itu. Tiga personil utamanya yakni, Oka Rahadian (vokal), Maestra Octa Dwangga (Basis) dan Irza Akhlis AulianSyaputra (drum) ingin mengepakkan sayapnya dan terbang bebas bak burung sebagai filosofi bandnya. Tak tanggung-tanggung, atas besutan sang manager handal yakni Rizky Mamay musisi berjiwa entertainment asal Parahyangan Bandung.
Shankuntala mampu menembus pasar musik nasional bersama para musisi senior sebagai tandem project band besutanya, mengangkat musisi muda Semarang sejajar dengan Kota Metropolitan lainya di Indonesia.
Bersama deretan musisi profesional (Gitaris Papan Atas) seperti, Mplay Utopia – Jikun/ rif – Robi Rahman Power Slaves – Ale Funky. Shakuntala Band Project, kehadiranya sebagai grup band muda berbakat ingin memberikan suguhan konsep musik yang dapat diterima masyarakat luas khususnya genre rock progresif.
“Kolaborasi dengan gitaris ternama, Shakuntala mampu mengeluarkan mini album bertajuk ‘Risalah Hidup dan Cinta‘ yang di awali oleh Mplay Utopia di single lagu ‘Maaf’kan“ karya ciptaan Rochim Nazid dan saya sebagai manager sekaligus pengarang lagu,” ujar, Rizky Mamay, saat ditemui Jateng Pos, di sebuah Café di Semarang, belum lama ini.
Pada single kedua bersama jikun/rif juga akan dirilis pada bulan ini yang berjudul “Sakit Dunia“ masih karya ciptaan Rizky Mamay bersama label Musicblast. Spesial di single kedua tersebut, memberi pesan moral mengisahkan tentang maraknya pembulian anak-anak yang sering terjadi di kalangan pelajar di Indonesia.
Tak berhenti disitu saja, Shakuntala Project Band juga bakal merilis single selanjutnya bersama Robi Rahman Power Slaves dan Ale fungky. Dari kreasi karya musik bersama deretan musisi handal tersebut, Shakuntala ber harap, mampu menjadi band rock milenial yang mampu menjadi idola masyarakat semua segmen dan mewarnai jagad musik Tanah Air bahkan Internasional.
Usia muda tak menjadi penghalang tiga personil “Shankuntala“ yang tercatat sebagai pelajar di bangku kelas 11 SMA N 13 Semarang (Oka Rahardian), kelas 10 SMA N 7 Semarang (Maestra Octa Dwangga) dan kelas 12 SMA N 6 Semarang (Irza Akhlis Aulian Syaputra). Mereka ingin berkarya 100 persen di Dunia Musik genre rock milenial secara profesional. (biz/ucl/muz)