Riyan Mahendra: Wallohi, Saya Tidak ada Dendam!

JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Riyan Mahendra, putra bos PO Haryanto Kudus (H.Haryanto), yang disingkirkan bapaknya dari perusahaan akhirnya buka suara. Dia mengaku tidak ada dendam sedikitpun kepada bapaknya meskipun diberhentikan dari direktur operasional karena alasan keuangan.

“Ini bahasa khosam (sumpah) yang saya ucapkan, wallohi, billahi, tallohi, sedikitpun tidak ada rasa kesal, benci, sakit hati, apalagi dendam terhadap orang tua dan keluarga saya,”kata Riyan dalam podcast JatengPosTV, di kantor PO Kencana Semarang, 20 Maret 2023.

Menurutnya permasalahan yang terjadi padanya hanyalah beda prinsip perusahaan bukan masalah keluarga. Sehingga tidak mungkin dibawa kepada urusan keluarga.

“Jadi, antara saya dengan Bapak saya Pak Haji Haryanto, saya merasa tidak ada masalah apapun. Hubungan saya sebagai anak dengan beliau, tetap baik-baik saja, kalau ada narasi yang seolah-olah ada pertengkaran itu karena persepsi liar para netizen dan media saja,”katanya.


Baca juga:  Wakapolri Komjen Syafruddin Gantikan Asman Abnur

Riyan juga mengatakan tidak pernah sekalipun membuat bantahan atau nada membalas apa yang sudah dikatakan bapaknya di media. Dia memiliu diam karena tahu sebagai anak tidak pantas membantah.

“Coba lihat vloq vloq saya, atau kata-kata saya, mana yang membantah atau membalas apa yang sudah beliau sampaikan. Jangankan membantah, melihat wajah bapak saya saja saya tidak berani,”katanya lagi.

Itu menurutnya bukti, bahwa dirinya sangat hormat dengan bapaknya. Meskipun bapaknya mengeluarkan amarah di media, dirinya tetap diam tidak berani membantah.

“Mas, Riyan Mahendra bin Haryanto itu stempel yang ngasih Alloh langsung, bukamln kelurahan atau kecematan. Jadi mau ada masalah atau tidak, saya dengan beliau tidak akan pisah,”jelasnya.

Baca juga:  Tiga Cara Bahagia Ala PBB, Begini Ukurannya......

Karenanya, meski saat ini dirinya berada di luar PO Haryanto, hatinya tetap bersatu dengan bapaknya. Tidak mungkin berpisah hanya karena beda prinsip di perusahaan.

Dia tetap mendoakan bapaknya. Bahkan jika malam sering menangis karena ingat bapaknya.

“Saya tetap doakan semoga Bapak tetap sehat,tetap diberi kesehatan, semangat untuk memperjuangkan visi dan misi yang sudah beliau yakini sejak puluhan tahun lalu, dan perusahaan (PO Haryanto) bisa mensejahterakan karyawan.”

Jika saat ini dirinya harus berada di luar, menurutnya itu karena sudah digariskan Alloh. Garis itulah yang dia jalani dengan memulai dari nol. Dia hanya minta doa bapaknya supaya diberi kemudahan dalam melangkah.

“Saya yakin, kalau orang pergi dengan tangis atau penyesalan suatu saat akan kembali. Tetapi jika orang pergi dengan senyum, insyaa Alloh dia bahagia dengan kepergianya. Jadi jangan diharapkan akan kembali lagi ke perusahaan (PO Haryanto),”jelasnya dengan senyum. (jan)

Baca juga:  Studi ke Jatim Komisi B Dalami Perda Masyarakat Desa Hutan