JATENGPOS.CO.ID, Kudus –j Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Loekmono Hadi Kudus menyiapkan ruang isolasi khusus untuk menangani pasien yang diduga terinfeksi virus corona baru (2019-nCov), yang telah menimbulkan wabah di bagian wilayah China dan menyebar ke sejumlah negara.
Setelah peresmian ruang isolasi pada Sabtu tim medis RSUD Loekmono Hadi Kudus melakukan simulasi penanganan pasien yang diduga terinfeksi virus corona, mulai dari ketika pasien diturunkan dari mobil ambulans hingga dibawa ke ruang isolasi khusus.
Dalam simulasi itu, petugas medis mengenakan pakaian khusus yang menutupi semua anggota badan saat membawa masuk pasien yang diduga terserang virus corona baru ke ruang isolasi dengan dua tempat tidur.
“Harapannya, ruang isolasi ini tidak pernah dipakai alias di Kabupaten Kudus memang tidak ada warga yang terjangkit virus corona,” kata Pelaksana Tugas Bupati Kudus M. Hartopo didampingi Direktur RSUD Loekmono Hadi Abdul Azis Achyar usai peresmian ruang isolasi.
Direktur RSUD Loekmono Hadi Kudus Abdul Azis Achyar menambahkan simulasi penanganan pasien terinfeksi virus corona merupakan bagian dari upaya mengantisipasi penularan virus yang telah menimbulkan wabah di Kota Wuhan, China, tersebut.
Ia menekankan pentingnya kesiagaan mengantisipasi penularan virus corona mengingat kini mobilisasi orang dari satu negara ke negara lain semakin mudah.
Hartopo mengatakan bahwa RSUD Kudus merupakan satu dari tujuh rumah sakit di Jawa Tengah yang ditunjuk untuk menyiapkan ruang isolasi khusus untuk menangani pasien yang diduga terjangkit virus corona tipe baru.
Selain menyiagakan fasilitas kesehatan, ia mengatakan, pemerintah berupaya mencegah penyebaran virus corona dengan meningkatkan pemantauan terhadap warga yang datang dari luar negeri di bandara maupun pelabuhan.
Alat pendeteksi suhu tubuh dipasang di bandara dan pelabuhan untuk mendeteksi kemungkinan masuknya pendatang dari luar negeri yang sakit.
“Artinya, ketika saat masuk ke Indonesia sudah ada upaya pendeteksian, peluang ditemukan kasus warga Kudus terjangkit virus tersebut sangat kecil. Mudah-mudahan tidak ada,” kata Hartopo. (fid/ant)