JATENGPOS. CO. ID, SOLO – Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo, mengaku siap dievaluasi jika dalam pelaksanaan pilpres dianggap gagal menenangkan Ganjar Pranowo jadi presiden.
“Saya sudah siap dievaluasi Ketua Umum (Megawati Soekarnoputri. Red), oleh DPP, kalau memang saya sudah tidak bisa bekerja saya pun sudah siap untuk diberhentikan (dari Ketua DPC. Red) ,” katanya saat podcast dengan JatengPosTV, 17 April 2024 di rumahnya Solo.
Tapi Rudy menyampaikan Konggres partai diundur atau diperpanjang hingga tahun 2025. Tentunya surat keputusan DPC sebagai pengurus aka diperpanjang juga oleh DPP.
“Tapi intinya saya sudah sampaikan ke DPP bahwa saya siap untuk dievaluasi, ” imbuhnya.
Namun dengan gerakan yang dia lakukan setiap siang dan malam masih menghasilkan 20 kursi dari 45 kursi DPRD Solo. Itu turun dari pileg 2019 PDIP Solo meraih 30 kursi.
“Turun 10 kursi. Tetapi kan tujuan utamanya mau dihabiskan (PDIP Solo. Red). Inilah yang menurut batin saya, kok tega-teganya, dan kalau melakukanya secara fit, saya gak mungkin akan menerima kegagalan seperti ini, namun kalau ini dianggap kegagalan, saya akan bertanggung jawab, “tambahanya.
Pria yang dikenal dekat dengan Megawati ini mengisahkan, kegagalan memenangkan Ganjar itu sesuatu yang tidak wajar. Sebab pihaknya bersama tim sudah menyiapkan strategi kemenangan yang terbukti sukses setiap pilkada. Yakni menanam 30 kader tulen di setiap TPS yang ada di Solo. Baik sebagai saksi maupun petugas dan pemilih.
“Mereka sudah kami gembleng dan janji setia memenangkan Ganjar, nyatanya pas penghitungan suara, 30 orang itu suaranya hilang. Tinggal dapat 3,4,atau 9 suara per TPS. Mereka pada kabur karena pemberian sesuatu oleh lawan PDIP, “jelasnya.
Dia tidak menyalahkan kader yang berkhianat itu. Karena mereka butuh sembako dan uang. Tetapi sangat prihatin kader yang sudah digembleng puluhan tahun rontok hanya karena bansos sekejab. (jan)