JATENGPOS.CO.ID, SOLO – Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo meminta dengan tegas warga untuk tidak menganggu proyek pembangunan yang tengah berjalan di kota bengawan. Baik itu proyek fisik yang dibiayai uang negara maupun oleh investor. Bahkan ia tak segan menerjunkan Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Satgas Saber Pungli) jika ada oknum warga yang nekat merecoki jalannya pembangunan.
Hal tersebut diutarakannya saat memberikan sambutan di acara ground breaking pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Semanggi, Pasar Kliwon, Jumat (22/12).
“Mohon proyek pembangunan yang ada di Kota Solo tidak direcoki. Jika nekat, saya akan terjunkan Saber Pungli. Jika perlu akan ditugaskan di mana investor maupun Pemkot melakukan pembangunan,” tegasnya.
Ditemui usai acara, pria yang akrab disapa Rudy tersebut menjelaskan, jika tindakan merecoki proyek pembangunan bisa dikategorikan pungli, apalagi dalam bentuk meminta kompensasi. Dan hal itu bisa ditindak karena termasuk dalam upaya menghambat investasi di daerah. “Kalau sampai warga merecoki proyek pembangunan apalagi yang dilakukan investor, bisa-bisa mereka lari dan tidak ada yang mau lagi berinvestasi di Kota Solo,” imbuh Rudy, sapaan akrab walikota.
Disinggung apakah proyek pembangunan RSUD Semanggi sempat mendapatkan gangguan, Rudy mengungkapkan sempat terjadi pembongkaran paksa oleh Satpol PP, karena warga yang memiliki properti di lokasi pembangunan tidak kunjung membongkar bangunan padahal sudah diberi tenggang waktu.
“Sebetulnya bagi saya pantang untuk menerjunkan Satpol PP, tapi karena tidak segera direspon yang terpaksa. Dan ternyata penyebabnya karena miss komunikasi dan sudah selesai. Kalau soal imbauan itu ada atau tidak selalu saya tegaskan biar tidak ada yang cari-cari,” bebernya.
Apalagi, lanjutnya, proyek pembangunan tersebut pastinya akan membantu penyerapan tenaga kerja, dan sebagaimana diamanatkan undang-undang warga sekitar bisa mendapat prioritas untuk bekerja jika memang memenuhi syarat.
“RSUD Semanggi nantinya bisa menyerap seribu tenaga kerja. Karena itu masyarakat sekitar yang mau mendaftar silahkan. Mau jadi perawat, satpam, cleaning service atau buka kantin ya monggo. Asal sesuai syarat,” ujarnya.
Sementara itu, terkait pembangunan RSUD Semanggi, Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih mengatakan, rumah sakit tipe C tersebut memiliki kapasitas 200 tempat tidur, dimana sebanyak 124 tempat tidur merupakan kelas 3. Pembangunan rumah sakit di atas lahan seluas 18.639 meter persegi dengan tinggi enam lantai tersebut dilakukan dalam tiga tahun anggaran.
“Tahap 1 di tahun 2017 dengan nilai proyek sebesar Rp24 miliar, 2018 sebesar Rp99 miliar dan di tahun 2019 sebesar Rp69 miliar,” jelasnya. (jay/saf)